Radar Publik
MALANG - Ds Sumber Jambe kec. Poncokusumo menggelar karnaval memperingati Hari kemerdekaan dan sedekah Desa dimeriahkan dengan berbagai kesenian kesenian tradisional, Jum'at (30/08/2013)
Warga sangat antosias sekali dengan meriahnya acara tersebut kurang lebih menghabiskan biaya Rp. 50jt
Warga sangat gembira walaupun mereka saling membantu tarikan setiap kepala keluarga. (Rini)
▼
Jumat, 30 Agustus 2013
Minggu, 25 Agustus 2013
Dua Pemuda Tewas Hantam Tanggul Sungai Saat Mabuk
Radar Publik
Surabaya - Dua pemuda dalam kondisi mabuk tewas setelah motor yang ditungganginya menabrak tanggul Sungai Brantas di Kota Mojokerto, Senin (26/8/2013) dini hari. Kedua korban tewas mengenaskan dengan kepala terbelah.
Informasinya, sekitar pukul 00.10 WiB, korban saat itu berpesta miras di tepian Sungai Brantas. Usai itu, kedua pemuda ini menaiki motornya, Kawasaki Ninja RR bernopol S 4499 RW ke arah timur di Jalan Hayam Wuruk atau Jogging Track.
Dengan kecepatan tinggi, kedua pemuda ini tampak ugal-ugalan. Sampai di lokasi kejadian, saksi melihat motor korban bersenggolan dengan motor lain. Karena tak bisa menguasai motornya, korban pun menghantam tanggul Sungai Brantas.
Kepala kedua korban yang tak mengenakan helm ini, terbentur tanggul sungai yang terbuat dari beton. Kedua pemuda ini mengalami luka serius di bagian kepalanya yang terbelah. Seketika itu, keduanya tewas di lokasi bersimbah darah.
"Keduanya luka parah saat itu. Langsung tewas di lokasi. Waktu kita tolong bau minuman keras dari mulutnya," kata Nurul Hidayat (27), salah satu saksi mata kepada Wartawan di lokasi.
Polisi yang datang ke lokasi, segera membawa kedua korban ke kamar jenazah ke RSU Kota Mojokerto. Polisi masih mencari identitas kedua korban tersebut.
"Identitas masih kita cari. Dugaan akibat miras masih kita buktikan dulu," kata polisi di lokasi. (Red)
Surabaya - Dua pemuda dalam kondisi mabuk tewas setelah motor yang ditungganginya menabrak tanggul Sungai Brantas di Kota Mojokerto, Senin (26/8/2013) dini hari. Kedua korban tewas mengenaskan dengan kepala terbelah.
Informasinya, sekitar pukul 00.10 WiB, korban saat itu berpesta miras di tepian Sungai Brantas. Usai itu, kedua pemuda ini menaiki motornya, Kawasaki Ninja RR bernopol S 4499 RW ke arah timur di Jalan Hayam Wuruk atau Jogging Track.
Dengan kecepatan tinggi, kedua pemuda ini tampak ugal-ugalan. Sampai di lokasi kejadian, saksi melihat motor korban bersenggolan dengan motor lain. Karena tak bisa menguasai motornya, korban pun menghantam tanggul Sungai Brantas.
Kepala kedua korban yang tak mengenakan helm ini, terbentur tanggul sungai yang terbuat dari beton. Kedua pemuda ini mengalami luka serius di bagian kepalanya yang terbelah. Seketika itu, keduanya tewas di lokasi bersimbah darah.
"Keduanya luka parah saat itu. Langsung tewas di lokasi. Waktu kita tolong bau minuman keras dari mulutnya," kata Nurul Hidayat (27), salah satu saksi mata kepada Wartawan di lokasi.
Polisi yang datang ke lokasi, segera membawa kedua korban ke kamar jenazah ke RSU Kota Mojokerto. Polisi masih mencari identitas kedua korban tersebut.
"Identitas masih kita cari. Dugaan akibat miras masih kita buktikan dulu," kata polisi di lokasi. (Red)
Bupati Pasuruan Malu Akui Jumlah Warga Miskin ke Mensos
Radar Publik
Pasuruan - Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri memberi bantuan dana ke sejumlah panti asuhan di Kabupaten Pasuruan. Bupati Pasuruan M Irsyad Yusuf dalam sambutannya mengaku malu membeberkan fakta tingginya jumlah warga miskin di wilayah yang dipimpinnya.
"Pasuruan ini ada gunungnya, ada lautnya, orang miskinnya juga ada. Semoga Pak Menteri kerasan. Kabupaten Pasuruan merupakan kawasan segitiga emas perekonomian, tapi masih banyak angka kemiskinan. Saya malu sebenarnya membuka tapi karena pak menteri jadi saya sampaikan," kata Irsyad Yusuf dalam sambutannya di Panti Asuhan Al-Hikmah, Bangil, Minggu (25/8/2013).
Irsyad Yusuf lalu membeberkan survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2009. Dari jumlah penduduk 1.5 juta jiwa angka kemiskinan mencapai 133.686. "Saya sampaikan terima kasih kepada Pak Menteri atas bantuannya. Saya bersyukur sehingga beban kami berkurang," ujarnya.
Menurut Mensos, di Kabupaten Pasuruan masih memperlihatkan sejumlah masalah sosial yang butuh penanganan segera, utamanya penyandang masalah keterlataran dan kemiskinan. Pemberdayaan dan perlindungan sosial menjadi jalan strategis untuk peningkatan kesejahteraan mereka.
"Akan membuat unit pelayanan terpadu di kabupaten dan kota sehingga memudahkan warga rentan mendapatkan akses untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya," janjinya.
Dalam kesempatan itu Mensos menyerahkan bantuan kepada 10 panti asuhan di Kabupaten Pasuruan. Bantuan tersebut meliputi perlengkapan sekolah, alat tidur dan kebutuhan sehari-hari dengan total Rp 261.630.000.
Menurutnya, dana bantuan tersebut sebagai penguat bagi lembaga kesejahteraan sosial dan bagi warga penyandang masalah sosial. Selain memberikan bantuan, Mensos juga memberikan pembekalan bagi para pemangku kepentingan dan kelembagaan sosial termasuk dengan insan perguruan tinggi.
"Dana tersebut sebagai stimulan bagi pemda setemoat agar memberikan porsi anggaran bagi mengatasi masalah sosial," ujarnya.
Ia mengaku optimis dengan banyaknya potensi di Kabupaten Pasuruan serta kepemimpina yang baru penanganan permasalahan sosial akan bisa dipercepat.
"Kita tunggu apa yang akan dilakukan pemda, apa yang akan ditawarkan pada kita, kita akan memback up," pungkasnya. (Gondrong)
Pasuruan - Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri memberi bantuan dana ke sejumlah panti asuhan di Kabupaten Pasuruan. Bupati Pasuruan M Irsyad Yusuf dalam sambutannya mengaku malu membeberkan fakta tingginya jumlah warga miskin di wilayah yang dipimpinnya.
"Pasuruan ini ada gunungnya, ada lautnya, orang miskinnya juga ada. Semoga Pak Menteri kerasan. Kabupaten Pasuruan merupakan kawasan segitiga emas perekonomian, tapi masih banyak angka kemiskinan. Saya malu sebenarnya membuka tapi karena pak menteri jadi saya sampaikan," kata Irsyad Yusuf dalam sambutannya di Panti Asuhan Al-Hikmah, Bangil, Minggu (25/8/2013).
Irsyad Yusuf lalu membeberkan survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2009. Dari jumlah penduduk 1.5 juta jiwa angka kemiskinan mencapai 133.686. "Saya sampaikan terima kasih kepada Pak Menteri atas bantuannya. Saya bersyukur sehingga beban kami berkurang," ujarnya.
Menurut Mensos, di Kabupaten Pasuruan masih memperlihatkan sejumlah masalah sosial yang butuh penanganan segera, utamanya penyandang masalah keterlataran dan kemiskinan. Pemberdayaan dan perlindungan sosial menjadi jalan strategis untuk peningkatan kesejahteraan mereka.
"Akan membuat unit pelayanan terpadu di kabupaten dan kota sehingga memudahkan warga rentan mendapatkan akses untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya," janjinya.
Dalam kesempatan itu Mensos menyerahkan bantuan kepada 10 panti asuhan di Kabupaten Pasuruan. Bantuan tersebut meliputi perlengkapan sekolah, alat tidur dan kebutuhan sehari-hari dengan total Rp 261.630.000.
Menurutnya, dana bantuan tersebut sebagai penguat bagi lembaga kesejahteraan sosial dan bagi warga penyandang masalah sosial. Selain memberikan bantuan, Mensos juga memberikan pembekalan bagi para pemangku kepentingan dan kelembagaan sosial termasuk dengan insan perguruan tinggi.
"Dana tersebut sebagai stimulan bagi pemda setemoat agar memberikan porsi anggaran bagi mengatasi masalah sosial," ujarnya.
Ia mengaku optimis dengan banyaknya potensi di Kabupaten Pasuruan serta kepemimpina yang baru penanganan permasalahan sosial akan bisa dipercepat.
"Kita tunggu apa yang akan dilakukan pemda, apa yang akan ditawarkan pada kita, kita akan memback up," pungkasnya. (Gondrong)
Kamis, 22 Agustus 2013
Dua Rumah Kepala Tata Usaha KPRI Kemenag Sidoarjo Disita Kejaksaan
Radar Publik
Sidoarjo - Kejaksaan Negeri Sidoarjo menyita aset rumah tinggal di Perumahan Gading Fajar milik Lilik Handayani, Kepala Tata Usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kemenag Sidoarjo.
Penyitaan dilakukan lantaran diduga melakukan korupsi uang milik KPRI senilai Rp 3,3 miliar yang dilakukan hampir 3 tahun. Namun, hasil korupsi yang dilakukan wanita yang menjadi Kepala Tata Usaha KPRI Kemenag Sidoarjo itu baru diketahui dan dilaporkan ke pihak kejari, setelah mengetahui transaksi keuangan yang janggal.
"Korupsi yang dilakukan itu dimulai sejak 2008 hingga 2011. Dan baru dilaporkan ke kejaksaan pada bulan Juli 2013 kemarin," kata tim penyita Kejari Sidoarjo Wahyu Dwi Prastyo kepada Radar Publik, Kamis (22/8/2013).
Wahyu menjelaskan korupsi yang dilakukan Lilik dengan cara memberikan pinjaman uang kepada sejumlah orang yang jadi anggota KPRI. Para peminjam uang itu sudah menyetorkan dan melakukan penutupan hutang. Namun uang pinjaman anggota tidak disetorkan kembali ke KPRI Kemenag.
"Uang penutupan hutang itu tidak disetorkan ke pihak KPRI Kemenag. Melainkan diambil dan untuk kepentingan sendiri," tambahnya.
Karena tidak bisa mengembalikan uang negara, rumah tinggal yang sudah tidak ditempati Lilik Handayani bersama suaminya Lutfi Ikhwan di Perumahan Gading Fajar B6/28 dan B6/27, disita.
"Dua rumah yang kita sita diduga hasil korupsi dilakukan Lilik Handayani dan harganya senilai Rp 400 juta untuk satu rumahnya. Satu rumah atas nama tersangka (Lilik Handayani), yang satu atas nama suaminya Lutfi Ikhwan," terangnya.
Selain menyita 2 rumah, kejari juga melakukan penyitaan sejumlah perabotan rumah tangga yang ditinggal oleh tersangka Lilik Handayani. Tapi, pihak kejaksaan berencana akan melakukan pemanggilan terhadap tersangka.
"Selasa depan akan melakukan pemanggilan terhadap tersangka untuk hadir mengenai penetapannya sebagai tersangka," pungkas dia. (Kresna)
Sidoarjo - Kejaksaan Negeri Sidoarjo menyita aset rumah tinggal di Perumahan Gading Fajar milik Lilik Handayani, Kepala Tata Usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kemenag Sidoarjo.
Penyitaan dilakukan lantaran diduga melakukan korupsi uang milik KPRI senilai Rp 3,3 miliar yang dilakukan hampir 3 tahun. Namun, hasil korupsi yang dilakukan wanita yang menjadi Kepala Tata Usaha KPRI Kemenag Sidoarjo itu baru diketahui dan dilaporkan ke pihak kejari, setelah mengetahui transaksi keuangan yang janggal.
"Korupsi yang dilakukan itu dimulai sejak 2008 hingga 2011. Dan baru dilaporkan ke kejaksaan pada bulan Juli 2013 kemarin," kata tim penyita Kejari Sidoarjo Wahyu Dwi Prastyo kepada Radar Publik, Kamis (22/8/2013).
Wahyu menjelaskan korupsi yang dilakukan Lilik dengan cara memberikan pinjaman uang kepada sejumlah orang yang jadi anggota KPRI. Para peminjam uang itu sudah menyetorkan dan melakukan penutupan hutang. Namun uang pinjaman anggota tidak disetorkan kembali ke KPRI Kemenag.
"Uang penutupan hutang itu tidak disetorkan ke pihak KPRI Kemenag. Melainkan diambil dan untuk kepentingan sendiri," tambahnya.
Karena tidak bisa mengembalikan uang negara, rumah tinggal yang sudah tidak ditempati Lilik Handayani bersama suaminya Lutfi Ikhwan di Perumahan Gading Fajar B6/28 dan B6/27, disita.
"Dua rumah yang kita sita diduga hasil korupsi dilakukan Lilik Handayani dan harganya senilai Rp 400 juta untuk satu rumahnya. Satu rumah atas nama tersangka (Lilik Handayani), yang satu atas nama suaminya Lutfi Ikhwan," terangnya.
Selain menyita 2 rumah, kejari juga melakukan penyitaan sejumlah perabotan rumah tangga yang ditinggal oleh tersangka Lilik Handayani. Tapi, pihak kejaksaan berencana akan melakukan pemanggilan terhadap tersangka.
"Selasa depan akan melakukan pemanggilan terhadap tersangka untuk hadir mengenai penetapannya sebagai tersangka," pungkas dia. (Kresna)
Selasa, 20 Agustus 2013
8 Orang Tewas di Kemayoran Pemilik Toko Jamu yang Racik Miras Oplosan Ditahan
Radar Publik
Jakarta - Rendy, kini ditahan Polres Jakarta Pusat. Dia dimintai keterangan terkait tewasnya 8 orang warga karena menenggak miras oplosan di toko jamu miliknya di kawasan Kemayoran, Jakpus.
"Rendy diamankan untuk dimintai keterangan," kata Kasat Reskrim Polres Jakpus AKBP Rahmat saat dikonfirmasi Radar Publik, Rabu (21/8/2013).
Peristiwa ini terjadi pada Senin (19/8). Para korban sempat dirawat di RS Islam Cempaka Putih namun nyawa mereka tak tertolong. Rendy mencampur beberapa bahan seperti susu encer, alkohol, anggur, beras kencur, dan air putih. Kemudian miras oplosan tersebut dimasukkan ke dalam jerigen.
"Pelaku mendapatkan bahan kimia itu di toko kimia di daerah Galur, Jakarta Pusat," terangnya.
Adapun nama-nama korban tewas yakni Ishak Maulana (20), Adi Ferdinan (26), Suaifudin (32), Sopar (32), Sutrisno (33), Sofyan (35), Maripin (35), dan Joko Pitono (39). Mereka tewas saat dibawa ke RS Islam, Cempaka Putih. (Red)
Jakarta - Rendy, kini ditahan Polres Jakarta Pusat. Dia dimintai keterangan terkait tewasnya 8 orang warga karena menenggak miras oplosan di toko jamu miliknya di kawasan Kemayoran, Jakpus.
"Rendy diamankan untuk dimintai keterangan," kata Kasat Reskrim Polres Jakpus AKBP Rahmat saat dikonfirmasi Radar Publik, Rabu (21/8/2013).
Peristiwa ini terjadi pada Senin (19/8). Para korban sempat dirawat di RS Islam Cempaka Putih namun nyawa mereka tak tertolong. Rendy mencampur beberapa bahan seperti susu encer, alkohol, anggur, beras kencur, dan air putih. Kemudian miras oplosan tersebut dimasukkan ke dalam jerigen.
"Pelaku mendapatkan bahan kimia itu di toko kimia di daerah Galur, Jakarta Pusat," terangnya.
Adapun nama-nama korban tewas yakni Ishak Maulana (20), Adi Ferdinan (26), Suaifudin (32), Sopar (32), Sutrisno (33), Sofyan (35), Maripin (35), dan Joko Pitono (39). Mereka tewas saat dibawa ke RS Islam, Cempaka Putih. (Red)
Senin, 19 Agustus 2013
Wakapolri Komjen pol. Nanan Sukarna Kalau pensiun ingin jadi WARTAWAN
Radar Publik
JAKARTA- Wakapolri Komjen Pol. Nanan Sukarna akan memasuki masa pensiunnya pertengahan Juli mendatang. Jenderal Polisi Bintang Tiga ini kemungkinan akan terjun ke dunia politik, mengikuti jejak seniornya Komjen (Purn) Adang Dorojatun yang kini menjadi anggota DPR dari fraksi PKS.
Belakangan, Nanan dikabarkan dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Bahkan, pria yang hobi menunggangi motor gede ini pernah digadang-gadang menjadi kandidat Gubernur Jawa Barat dari partai besutan Megawati Soekarnoputri itu, sebelum akhirnya PDIP mengusung Rieke Diah Pitaloka.
Saat disinggung, apakah Nanan akan merapat ke partai berlambang kepala banteng bermoncong putih tersebut, dia menjawab, "Kenapa harus Megawati? Kepada semua partai ingin didekati. Sebab, saya akan mendekati semua partai dan media."
Nanan pun bercanda. Jelang pensiun, Nanan ingin jadi wartawan yang gencar memburu berita. "Saya ingin jadi wartawan saja, agar bisa dekat dengan teman-teman. Boleh nggak?" ungkap Nanan kepada Pemred Radar Publik Gus Nyoto NH, di Mabes Polri, Selasa (20/8/2013).
Terkait siapa yang akan menjadi pengganti Nanan jika sudah pensiun, pria kelahiran Purwakarta ini mengaku tak tahu pasti. "Penggantinya pasti bintang tiga dan bintang dua kita lihat nanti siapa," tandasnya.
Perlu diketahui, Nanan merupakan alumnus terbaik di angkatannya Akpol tahun 1978. Berbagai jabatan di Polri pun pernah diembannya, mulai dari Kapolda Kalimantan Barat hingga Kapolda Sumatera Utara. Setelah itu menjabat Kadivhumas Polri, Irwasum Polri. Kemudian, menjabat Kabareskrim dan terakhir menjabat Wakapolri. (Pemred)
JAKARTA- Wakapolri Komjen Pol. Nanan Sukarna akan memasuki masa pensiunnya pertengahan Juli mendatang. Jenderal Polisi Bintang Tiga ini kemungkinan akan terjun ke dunia politik, mengikuti jejak seniornya Komjen (Purn) Adang Dorojatun yang kini menjadi anggota DPR dari fraksi PKS.
Belakangan, Nanan dikabarkan dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Bahkan, pria yang hobi menunggangi motor gede ini pernah digadang-gadang menjadi kandidat Gubernur Jawa Barat dari partai besutan Megawati Soekarnoputri itu, sebelum akhirnya PDIP mengusung Rieke Diah Pitaloka.
Saat disinggung, apakah Nanan akan merapat ke partai berlambang kepala banteng bermoncong putih tersebut, dia menjawab, "Kenapa harus Megawati? Kepada semua partai ingin didekati. Sebab, saya akan mendekati semua partai dan media."
Nanan pun bercanda. Jelang pensiun, Nanan ingin jadi wartawan yang gencar memburu berita. "Saya ingin jadi wartawan saja, agar bisa dekat dengan teman-teman. Boleh nggak?" ungkap Nanan kepada Pemred Radar Publik Gus Nyoto NH, di Mabes Polri, Selasa (20/8/2013).
Terkait siapa yang akan menjadi pengganti Nanan jika sudah pensiun, pria kelahiran Purwakarta ini mengaku tak tahu pasti. "Penggantinya pasti bintang tiga dan bintang dua kita lihat nanti siapa," tandasnya.
Perlu diketahui, Nanan merupakan alumnus terbaik di angkatannya Akpol tahun 1978. Berbagai jabatan di Polri pun pernah diembannya, mulai dari Kapolda Kalimantan Barat hingga Kapolda Sumatera Utara. Setelah itu menjabat Kadivhumas Polri, Irwasum Polri. Kemudian, menjabat Kabareskrim dan terakhir menjabat Wakapolri. (Pemred)
Polda Jatim Punya Resep Antisipasi Rusuh di Lapas
Radar Publik
Surabaya - Untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan seperti yang terjadi di Lapas kelas II A Labuhan Ruku, Sumatera Utara, Polda Jatim punya resep tersendiri. Lima resep Polda Jatim antisipasi rusuh lapas sebagai berikut.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, orang nomor 1 di lingkungan Polda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono siap berkoordinasi dengan Kakanwil Kemenkumham Jatim.
"Kapolda Jatim kapanpun siap berkoordinasi dengan Kakanwil Kemenkumham Jawa Timur untuk meminta izin menyambangi lapas-lapas," kata Kombes Pol Awi Setiyono kepada Radar Publik, Selasa (20/8/2013).
Kegiatan sambang lapas, lanjut Awi, juga bakal diikuti oleh para Kasatwil dimana lapas berada. Kedua, upaya lain yang dilakukan Polda Jatim yakni melaksanakan kerjasama pengamanan dengan pihak 22 lapas, 12 rutan dan 1 anak cabang rutan yang tersebar di Jawa Timur.
"Dengan membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) apabila ada kerusuhan," tambah Awi.
Kemudian yang ketiga, Awi menjelaskan bahwa lingkungan lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) akan menjadi strong point patroli polisi. Strategi keempat, polisi sanggup melaksanakan latihan bersama demi kepentingan pengamanan lapas dengan instansi-instansi terkait.
"Yang kelima, kami siap menambah pengamanan lapas apabila dibutuhkan," pungkas Awi.
Untuk diketahui, kerusuhan dan kebakaran hebat terjadi di LP Labuhan Ruku, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara pada Minggu (18/8/2013) sore. Kerusuhan ini dipicu karena para napi protes tak dapat remisi. Akibatnya, puluhan napi berhasil kabur. (Gus Nyoto)
Surabaya - Untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan seperti yang terjadi di Lapas kelas II A Labuhan Ruku, Sumatera Utara, Polda Jatim punya resep tersendiri. Lima resep Polda Jatim antisipasi rusuh lapas sebagai berikut.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, orang nomor 1 di lingkungan Polda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono siap berkoordinasi dengan Kakanwil Kemenkumham Jatim.
"Kapolda Jatim kapanpun siap berkoordinasi dengan Kakanwil Kemenkumham Jawa Timur untuk meminta izin menyambangi lapas-lapas," kata Kombes Pol Awi Setiyono kepada Radar Publik, Selasa (20/8/2013).
Kegiatan sambang lapas, lanjut Awi, juga bakal diikuti oleh para Kasatwil dimana lapas berada. Kedua, upaya lain yang dilakukan Polda Jatim yakni melaksanakan kerjasama pengamanan dengan pihak 22 lapas, 12 rutan dan 1 anak cabang rutan yang tersebar di Jawa Timur.
"Dengan membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) apabila ada kerusuhan," tambah Awi.
Kemudian yang ketiga, Awi menjelaskan bahwa lingkungan lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) akan menjadi strong point patroli polisi. Strategi keempat, polisi sanggup melaksanakan latihan bersama demi kepentingan pengamanan lapas dengan instansi-instansi terkait.
"Yang kelima, kami siap menambah pengamanan lapas apabila dibutuhkan," pungkas Awi.
Untuk diketahui, kerusuhan dan kebakaran hebat terjadi di LP Labuhan Ruku, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara pada Minggu (18/8/2013) sore. Kerusuhan ini dipicu karena para napi protes tak dapat remisi. Akibatnya, puluhan napi berhasil kabur. (Gus Nyoto)
Waspadai Penyerangan, Polisi Asah Kemampuan Menembak
Radar Publik
Surabaya - Peristiwa penembakan polisi akhir-akhir ini membuat polisi Surabaya waspada. Kewaspadaan itu ditindaklanjuti dengan terus mengasah ketrampilan menembak.
"Semua anggota memang mempunyai ketrampilan dasar menembak. Namun adanya peristiwa di Tangerang membuat anggota berinisiatif mengasah kemampuan menembaknya," kata Kompol Suparti kepada wartawan, Senin (19/8/2013).
Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya itu mengatakan, latihan mengasah kemampuan tembak ini difokuskan pada anggota Satuan Sabhara dan Satuan Binmas. Alasannya, anggota kedua satuan tersebut beraktivitas di lapangan dan menggunakan seragam dinas.
Di lapangan tembak Arjuna di Polrestabes Surabaya, para anggota berlatih menembak menggunakan senjata api jenis Smith and Wesson (S&W) barrel 4 dengan peluru tajam kaliber 38.
"Latihan menembak ini akan dilakukan secara rutin dan intensif," tandas Suparti. (Gus Nyoto)
Surabaya - Peristiwa penembakan polisi akhir-akhir ini membuat polisi Surabaya waspada. Kewaspadaan itu ditindaklanjuti dengan terus mengasah ketrampilan menembak.
"Semua anggota memang mempunyai ketrampilan dasar menembak. Namun adanya peristiwa di Tangerang membuat anggota berinisiatif mengasah kemampuan menembaknya," kata Kompol Suparti kepada wartawan, Senin (19/8/2013).
Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya itu mengatakan, latihan mengasah kemampuan tembak ini difokuskan pada anggota Satuan Sabhara dan Satuan Binmas. Alasannya, anggota kedua satuan tersebut beraktivitas di lapangan dan menggunakan seragam dinas.
Di lapangan tembak Arjuna di Polrestabes Surabaya, para anggota berlatih menembak menggunakan senjata api jenis Smith and Wesson (S&W) barrel 4 dengan peluru tajam kaliber 38.
"Latihan menembak ini akan dilakukan secara rutin dan intensif," tandas Suparti. (Gus Nyoto)
Ratusan Wartawan Yogya Desak Polisi Usut Kematian Udin 17 Tahun Silam
Radar Publik
Yogyakarta - 100-an Wartawan dan perwakilan elemen masyarakat Yogyakarta yang tergabung dalam Solidaritas Wartawan untuk Udin mendesak Kapolda DIY Brigjen Haka Astana mengusut tuntas kasus terbunuhnya wartawan Harian Bernas Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin. Selama hampir 17 tahun, kasus itu belum sepenuhnya terungkap.
Aksi diawali dari halaman DPRD DIY di Jl Malioboro Yogyakarta, Senin (19/8/2013). Massa yang membawa berbagai poster itu melanjutkan aksi dengan berjalan kaki menuju titik nol kilometer atau di simpang empat Kantor Pos Besar Yogyakarta. Di sepanjang jalan kawasan Malioboro, mereka membagikan stiker kepada pengguna jalan dan meneriakkan yel-yel.
Dalam aksi itu, massa membawa poster bergambar Kapolda yang pernah menjabat di DIY, namun hingga selesai menjabat belum mampu menyelesaikan kasus Udin.
Di titik nol kilometer, perwakilan elemen dan media satu persatu berorasi. Intinya, mereka sepakat dan meminta kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tewasnya Udin pada tanggal 16 Agustus 1996. Sebelumnya, Udin dianiaya oleh orang tak dikenal pada tanggal 13 Agustus 1996 di rumahnya di Jl Parangtritis Patalan Jetis Bantul.
Koordinator aksi, Clemon Lilik, menegaskan satu tahun lagi tahun 2014 kasus Udin akan kedaluwarsa. Berbagai elemen mendesak kepolisian menuntaskan kasus itu.
"Kami tidak ingin kasus ini kedaluwarsa tanpa ada kejelasan terungkapnya pelaku pembunuhan Udin," katanya.
Menurut Clemon, sudah 16 pimpinan Polda yang menjabat di wilayah DIY, namun sampai saat ini belum berhasil mengungkap.
Sementara itu, perwakilan massa dari Tim Pencari Fakta (TPF) PWI menegaskan polisi harus bisa mengungkap kasus terbunuhnya Udin. Udin terbunuh karena berita yang ditulis, bukan masalah kasus lain. Masih banyak saksi-saksi kasus Udin yang masih hidup sehingga masih terbuka untuk mengungkap lagi.
"Polisi harus berani membuka kasus Udin kembali, tidak boleh berhenti setelah divonis bebasnya Iwik karena Iwik bukan pelakunya," katanya. (Gus Nyoto NH President Radar Publik)
Yogyakarta - 100-an Wartawan dan perwakilan elemen masyarakat Yogyakarta yang tergabung dalam Solidaritas Wartawan untuk Udin mendesak Kapolda DIY Brigjen Haka Astana mengusut tuntas kasus terbunuhnya wartawan Harian Bernas Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin. Selama hampir 17 tahun, kasus itu belum sepenuhnya terungkap.
Aksi diawali dari halaman DPRD DIY di Jl Malioboro Yogyakarta, Senin (19/8/2013). Massa yang membawa berbagai poster itu melanjutkan aksi dengan berjalan kaki menuju titik nol kilometer atau di simpang empat Kantor Pos Besar Yogyakarta. Di sepanjang jalan kawasan Malioboro, mereka membagikan stiker kepada pengguna jalan dan meneriakkan yel-yel.
Dalam aksi itu, massa membawa poster bergambar Kapolda yang pernah menjabat di DIY, namun hingga selesai menjabat belum mampu menyelesaikan kasus Udin.
Di titik nol kilometer, perwakilan elemen dan media satu persatu berorasi. Intinya, mereka sepakat dan meminta kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tewasnya Udin pada tanggal 16 Agustus 1996. Sebelumnya, Udin dianiaya oleh orang tak dikenal pada tanggal 13 Agustus 1996 di rumahnya di Jl Parangtritis Patalan Jetis Bantul.
Koordinator aksi, Clemon Lilik, menegaskan satu tahun lagi tahun 2014 kasus Udin akan kedaluwarsa. Berbagai elemen mendesak kepolisian menuntaskan kasus itu.
"Kami tidak ingin kasus ini kedaluwarsa tanpa ada kejelasan terungkapnya pelaku pembunuhan Udin," katanya.
Menurut Clemon, sudah 16 pimpinan Polda yang menjabat di wilayah DIY, namun sampai saat ini belum berhasil mengungkap.
Sementara itu, perwakilan massa dari Tim Pencari Fakta (TPF) PWI menegaskan polisi harus bisa mengungkap kasus terbunuhnya Udin. Udin terbunuh karena berita yang ditulis, bukan masalah kasus lain. Masih banyak saksi-saksi kasus Udin yang masih hidup sehingga masih terbuka untuk mengungkap lagi.
"Polisi harus berani membuka kasus Udin kembali, tidak boleh berhenti setelah divonis bebasnya Iwik karena Iwik bukan pelakunya," katanya. (Gus Nyoto NH President Radar Publik)
Sabtu, 17 Agustus 2013
Petugas Satpol PP Tewas Usai Upacara Agustusan
Radar Publik
Malang - Seorang petugas Satpol PP Pemkab Malang tewas usai mengikuti upacara bendera memperingati HUT ke-68 RI di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (17/8/2013).
Korban bernama Harjito itu diduga kelelahan. Sebelumnya, Harjito terlihat segar pasca upacara bendera dipimpin Bupati Malang Rendra Kresna itu bubar. Namun, saat melangkah meninggalkan lokasi upacara korban ambruk dan tak sadarkan diri.
"Sudah dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tak tertolong," ujar Triman pegawai Kelurahan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Menurut Triman, korban bertugas mengatur barisan peserta akan mengikuti upacara.
"Korban sudah siap di lokasi sejak pagi, mungkin karena cuaca panas hingga ambruk," terang Triman.
Saksi lain menyebutkan, bagian kepala korban membentur lantai halaman stadion saat ambruk meninggalkan lokasi upacara. "Kepalanya membentur teras stadion saat jatuh," ujar rekan-rekan korban terpisah. (Red)
Malang - Seorang petugas Satpol PP Pemkab Malang tewas usai mengikuti upacara bendera memperingati HUT ke-68 RI di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (17/8/2013).
Korban bernama Harjito itu diduga kelelahan. Sebelumnya, Harjito terlihat segar pasca upacara bendera dipimpin Bupati Malang Rendra Kresna itu bubar. Namun, saat melangkah meninggalkan lokasi upacara korban ambruk dan tak sadarkan diri.
"Sudah dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tak tertolong," ujar Triman pegawai Kelurahan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Menurut Triman, korban bertugas mengatur barisan peserta akan mengikuti upacara.
"Korban sudah siap di lokasi sejak pagi, mungkin karena cuaca panas hingga ambruk," terang Triman.
Saksi lain menyebutkan, bagian kepala korban membentur lantai halaman stadion saat ambruk meninggalkan lokasi upacara. "Kepalanya membentur teras stadion saat jatuh," ujar rekan-rekan korban terpisah. (Red)
Polisi: Peluru yang Dipakai Pelaku Penembakan Kaliber 9,9 mm
Radar Publik
Jakarta - Polisi sudah menemukan selongsong peluru yang dimuntahkan pelaku penembakan di Pondok Aren, Tangsel. Polisi memastikan pelaku menggunakan senjata laras pendek.
"Jenis pistol," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto saat dikonfirmasi Radar Publik, Sabtu (17/8/2013).
Polisi sudah melakukan uji balistik awal. Kaliber peluru milik pelaku juga sudah diketahui. "Jenis 9,9 mm," imbuhnya.
Menurut Rikwanto, pelacakan sedang dilakukan atas para pelaku. Sejumlah titik dicurigai menjadi lokasi kaburnya pelaku, yakni di Depok, Pamulang, dan kawasan Jakarta Selatan.
Pelaku diketahui menembak Aiptu Kus pada Jumat (16/8) malam. Setelah menembakkan dua peluru, pelaku bermaksud kabur. Tapi kepergok Avanza yang ditumpangi tim buser. Mio pelaku ditabrak Avanza hingga rusak.
Namun pelaku melawan dengan menembak, yang membuat Bripka Maulana membanting stir dan menabrak got. Pelaku kemudian melepaskan tembakan ke Maulana yang baru keluar dari mobil. Pelaku kemudian kabur dengan merampas motor satpam. (Damar)
Jakarta - Polisi sudah menemukan selongsong peluru yang dimuntahkan pelaku penembakan di Pondok Aren, Tangsel. Polisi memastikan pelaku menggunakan senjata laras pendek.
"Jenis pistol," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto saat dikonfirmasi Radar Publik, Sabtu (17/8/2013).
Polisi sudah melakukan uji balistik awal. Kaliber peluru milik pelaku juga sudah diketahui. "Jenis 9,9 mm," imbuhnya.
Menurut Rikwanto, pelacakan sedang dilakukan atas para pelaku. Sejumlah titik dicurigai menjadi lokasi kaburnya pelaku, yakni di Depok, Pamulang, dan kawasan Jakarta Selatan.
Pelaku diketahui menembak Aiptu Kus pada Jumat (16/8) malam. Setelah menembakkan dua peluru, pelaku bermaksud kabur. Tapi kepergok Avanza yang ditumpangi tim buser. Mio pelaku ditabrak Avanza hingga rusak.
Namun pelaku melawan dengan menembak, yang membuat Bripka Maulana membanting stir dan menabrak got. Pelaku kemudian melepaskan tembakan ke Maulana yang baru keluar dari mobil. Pelaku kemudian kabur dengan merampas motor satpam. (Damar)
Jumat, 16 Agustus 2013
Pidato Jokowi di Hari Kemerdekaan: Kutipan Soekarno dan Kestabilan Politik
Radar Publik
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi inspektur upacara dalam peringatan hari kemerdekaan yang digelar jajaran Pemprov DKI. Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung pentingnya stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi.
"Menegaskan penting dan strategisnya kesejahteraan rakyat dengan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi. Mari satu padu melaksanakan pembangunan ekonomi, fisik, spiritual, pendidikan, serta meningkatkan investor dan dunia usaha," ujar Jokowi di Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (17/8/2013).
Jokowi kemudian mengambil kutipan dari presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno. Menurutnya, petikan yang ia ambil bisa membangun kebersamaan untuk setiap warga Jakarta.
"Mari kita bekerja keras dan tidak mengenal menyerah sebagaimana Bung Karno pernah menyampaikannya, 'Kemerdekaan hanya jembatan emas untuk ke depan yang lebih baik'," ujar Jokowi.
Kemudian Jokowi mengajak segenap warga Jakarta untuk menjaga stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi, seperti yang disebutkan sebelumnya.
"Akhirnya, saya mengajak seluruh masyarakat, mari kita isi kemerdekaan RI ke 68 dengan berbagai kegiatan bermanfaat, khidmat, dan semarak. Semoga Allah, senantiasa memberikan kesehatan lahir batin untuk kita. Dirgahayu Republik Indonesia. Merdeka," tutup Jokowi.
Dalam kesempatan upacara ini, turut hadir istri Jokowi, Iriana, Wakil Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) beserta istri, dan jajaran petinggi Polri, TNI, dan Pemprov DKI. (Rini)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi inspektur upacara dalam peringatan hari kemerdekaan yang digelar jajaran Pemprov DKI. Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung pentingnya stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi.
"Menegaskan penting dan strategisnya kesejahteraan rakyat dengan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi. Mari satu padu melaksanakan pembangunan ekonomi, fisik, spiritual, pendidikan, serta meningkatkan investor dan dunia usaha," ujar Jokowi di Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (17/8/2013).
Jokowi kemudian mengambil kutipan dari presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno. Menurutnya, petikan yang ia ambil bisa membangun kebersamaan untuk setiap warga Jakarta.
"Mari kita bekerja keras dan tidak mengenal menyerah sebagaimana Bung Karno pernah menyampaikannya, 'Kemerdekaan hanya jembatan emas untuk ke depan yang lebih baik'," ujar Jokowi.
Kemudian Jokowi mengajak segenap warga Jakarta untuk menjaga stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi, seperti yang disebutkan sebelumnya.
"Akhirnya, saya mengajak seluruh masyarakat, mari kita isi kemerdekaan RI ke 68 dengan berbagai kegiatan bermanfaat, khidmat, dan semarak. Semoga Allah, senantiasa memberikan kesehatan lahir batin untuk kita. Dirgahayu Republik Indonesia. Merdeka," tutup Jokowi.
Dalam kesempatan upacara ini, turut hadir istri Jokowi, Iriana, Wakil Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) beserta istri, dan jajaran petinggi Polri, TNI, dan Pemprov DKI. (Rini)
SBY Tegaskan, Aceh & Papua Bagian NKRI
Radar Publik
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan negara wajib menjaga kedaulatan dalam negeri agar tidak terjadi konflik yang dapat menghambat pembangunan bangsa.
Sebelumnya, banyak pihak meragukan ketegasan SBY menangani tuntutan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang terus melakukan teror dan penembakan terhadap aparat bahkan warga sipil yang tengah berkatifitas di Papua.
Bahkan, belum lama ini Pemprov Aceh berencana akan mengibarkan bendera bulan bintang sebagai bendera daerahnya saat peringatan delapan tahun perdamaian RI-Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 15 Agustus.
Namun, dalam Pidato Kenegaraannya di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2013), SBY menegaskan bila kedua wilayah tersebut merupakan bagian tak terpisahkan bagi Indonesia.
"Kita perlu tegaskan, Aceh dan Papua bagian tidak terpisahkan dari NKRI," tegas SBY. (Damar)
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan negara wajib menjaga kedaulatan dalam negeri agar tidak terjadi konflik yang dapat menghambat pembangunan bangsa.
Sebelumnya, banyak pihak meragukan ketegasan SBY menangani tuntutan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang terus melakukan teror dan penembakan terhadap aparat bahkan warga sipil yang tengah berkatifitas di Papua.
Bahkan, belum lama ini Pemprov Aceh berencana akan mengibarkan bendera bulan bintang sebagai bendera daerahnya saat peringatan delapan tahun perdamaian RI-Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 15 Agustus.
Namun, dalam Pidato Kenegaraannya di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2013), SBY menegaskan bila kedua wilayah tersebut merupakan bagian tak terpisahkan bagi Indonesia.
"Kita perlu tegaskan, Aceh dan Papua bagian tidak terpisahkan dari NKRI," tegas SBY. (Damar)
Seorang Kakek Meregang Nyawa Usai Berhubungan Intim dengan PSK
Radar Publik
Kediri - Nasib kakek satu ini sungguh malang. Usai berhubungan intim dengan seorang PSK, Sofyan (62) warga Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri meregang nyawa di eks Lokalisasi Dadapan Desa Sumberrejo Kecamatan Ngasem.
Menurut penyelidikan polisi, awalnya Sofyan korban datang ke eks Lokalisasi Dadapan pukul 10.00 WIB dan bertemu dengan PSK bernama Suliati (57). Setelah sepakat dengan harga, keduanya masuk kamar melakukan hubungan badan.
"Selang beberapa menit kemudian tubuh korban tak bergerak dan bernafas. Padahal baru saja saya tinggal ke belang beberapa menit untuk ambil air minum, tapi Pak Sofyan sudah tak bernafas," kata Suliati kepada wartawan, Jumat (16/8/2013).
Menurut Kasi Humas Polsek Gampeng Rejo Aiptu Prastara bahwa korban sering datang ke lokalisasi. Korban juga memuiliki riwayat sakit paru-paru, sehingga berdasar pemeriksaan dokter, korban tewas karena menderita sakit.
"Tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan, sehingga korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan" tegas Prastara.
Kendati tidak ditemukan tanda-tanda penganiayan dan kekerasan, barang bukti obat-obatan dan es teh serta dompet korban dibawa polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut. (Gus Nyoto)
Kediri - Nasib kakek satu ini sungguh malang. Usai berhubungan intim dengan seorang PSK, Sofyan (62) warga Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri meregang nyawa di eks Lokalisasi Dadapan Desa Sumberrejo Kecamatan Ngasem.
Menurut penyelidikan polisi, awalnya Sofyan korban datang ke eks Lokalisasi Dadapan pukul 10.00 WIB dan bertemu dengan PSK bernama Suliati (57). Setelah sepakat dengan harga, keduanya masuk kamar melakukan hubungan badan.
"Selang beberapa menit kemudian tubuh korban tak bergerak dan bernafas. Padahal baru saja saya tinggal ke belang beberapa menit untuk ambil air minum, tapi Pak Sofyan sudah tak bernafas," kata Suliati kepada wartawan, Jumat (16/8/2013).
Menurut Kasi Humas Polsek Gampeng Rejo Aiptu Prastara bahwa korban sering datang ke lokalisasi. Korban juga memuiliki riwayat sakit paru-paru, sehingga berdasar pemeriksaan dokter, korban tewas karena menderita sakit.
"Tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan, sehingga korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan" tegas Prastara.
Kendati tidak ditemukan tanda-tanda penganiayan dan kekerasan, barang bukti obat-obatan dan es teh serta dompet korban dibawa polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut. (Gus Nyoto)
Warga Malang Dibekuk Lantaran Gelapkan Puluhan Mobil
Radar Publik
Malang - Sepak terjang LAS warga Kota Malang, berujung di balik jeruji penjara. Pria berusia 35 tahun ini ditangkap karena menggelapkan puluhan mobil milik perusahaan rent car di kawasan Bukit Dieng, Kota Malang.
Dalam aksinya, LAS terlebih dulu mengambil simpatik Rulli (29), pemilik rent car dengan membayar secara tunai dan tepat waktu. Berhasil mengambil kepercayaan, pria keturunan ini langsung menyewa mobil dengan jumlah 23 unit Maret 2013.
Lantaran tak kunjung mengembalikan mobil sewaannya, LAS dilaporkan korban ke polisi.
"Kita tangkap pelaku dengan barang bukti 18 unit mobil," kata Kasubag Humas Polres Malang Kota AKP Dwiko Gunawan saat gelar perkara di Mapolres Jalan Jaksa Agung Suprapto, Jumat (16/8/2013).
Dwiko mengaku, masih memburu 5 unit lain yang disewa oleh pelaku. Diduga mobil sudah digadaikan oleh pelaku untuk memenuhi kebutuhannya.
"Pelaku mengadaikan mobil yang disewa mulai dari Rp 20 juta sampai Rp 30 juta," aku Dwiko.
Karena perbuatannya pelaku bakal diganjar hukuman 4 tahun penjara karena melakukan tindak pidana penggelapan dan penipuan. Kepada petugas pelaku berdalih nekat menggelapkan mobil karena terbelit kebutuhan hidup. Belum diketahui jelas kebutuhan yang dimaksud oleh pelaku. "Katanya butuh duit," ujar Dwiko.
Dari 18 unit mobil yang disita polisi terdiri dari berbagai varian kendaraan yang kini berada di halaman Mapolres Malang Kota. (Gus Nyoto)
Malang - Sepak terjang LAS warga Kota Malang, berujung di balik jeruji penjara. Pria berusia 35 tahun ini ditangkap karena menggelapkan puluhan mobil milik perusahaan rent car di kawasan Bukit Dieng, Kota Malang.
Dalam aksinya, LAS terlebih dulu mengambil simpatik Rulli (29), pemilik rent car dengan membayar secara tunai dan tepat waktu. Berhasil mengambil kepercayaan, pria keturunan ini langsung menyewa mobil dengan jumlah 23 unit Maret 2013.
Lantaran tak kunjung mengembalikan mobil sewaannya, LAS dilaporkan korban ke polisi.
"Kita tangkap pelaku dengan barang bukti 18 unit mobil," kata Kasubag Humas Polres Malang Kota AKP Dwiko Gunawan saat gelar perkara di Mapolres Jalan Jaksa Agung Suprapto, Jumat (16/8/2013).
Dwiko mengaku, masih memburu 5 unit lain yang disewa oleh pelaku. Diduga mobil sudah digadaikan oleh pelaku untuk memenuhi kebutuhannya.
"Pelaku mengadaikan mobil yang disewa mulai dari Rp 20 juta sampai Rp 30 juta," aku Dwiko.
Karena perbuatannya pelaku bakal diganjar hukuman 4 tahun penjara karena melakukan tindak pidana penggelapan dan penipuan. Kepada petugas pelaku berdalih nekat menggelapkan mobil karena terbelit kebutuhan hidup. Belum diketahui jelas kebutuhan yang dimaksud oleh pelaku. "Katanya butuh duit," ujar Dwiko.
Dari 18 unit mobil yang disita polisi terdiri dari berbagai varian kendaraan yang kini berada di halaman Mapolres Malang Kota. (Gus Nyoto)
Selasa, 13 Agustus 2013
KPK Geledah Rumah Rudi di Jl Brawijaya Sejak Tengah Malam Hingga Pagi
Radar Publik
Jakarta - KPK sudah melakukan penggeledahan di rumah Kepala SKK Migas. Menurut Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, penggeledahan dilakukan sejak tengah malam tadi hingga pagi hari.
"Penggeledahan di rumah RR sejak tengah malam, hingga jelang Subuh," kata Bambang saat dikonfirmasi Presiden Radar Publik Gus Nyoto NH, Rabu (14/8/2013).
Rudi ditangkap di rumahnya pada Selasa (13/8) malam di rumahnya di Jl Brawijaya, Jaksel. Rudi ditangkap bersama 2 pejabat dari perusahaan minyak asing PT Kernel Oil.
KPK menyita uang US$ 400 ribu dan Moge BMW dari lokasi. Belum diketahui untuk apa uang suap diberikan, kabarnya untuk perizinan. KPK menyita sejumlah dokumen dalam penangkapan itu.
"Ketiganya masih diperiksa intensif," jelas Bambang. (Presiden Radar Publik)
Jakarta - KPK sudah melakukan penggeledahan di rumah Kepala SKK Migas. Menurut Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, penggeledahan dilakukan sejak tengah malam tadi hingga pagi hari.
"Penggeledahan di rumah RR sejak tengah malam, hingga jelang Subuh," kata Bambang saat dikonfirmasi Presiden Radar Publik Gus Nyoto NH, Rabu (14/8/2013).
Rudi ditangkap di rumahnya pada Selasa (13/8) malam di rumahnya di Jl Brawijaya, Jaksel. Rudi ditangkap bersama 2 pejabat dari perusahaan minyak asing PT Kernel Oil.
KPK menyita uang US$ 400 ribu dan Moge BMW dari lokasi. Belum diketahui untuk apa uang suap diberikan, kabarnya untuk perizinan. KPK menyita sejumlah dokumen dalam penangkapan itu.
"Ketiganya masih diperiksa intensif," jelas Bambang. (Presiden Radar Publik)
KPK Sempat Bawa Rudi Kembali ke Rumahnya untuk Penggeledahan
Radar Publik
Jakarta - KPK menangkap Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Penyidik sempat membawa Rudi kembali ke rumahnya untuk penggeledahan.
"Dibawa ke KPK untuk pemeriksaan awal, lalu dibawa ke rumahnya lagi untuk digeledah," ujar penegak hukum, Radar Publik. Rabu (14/8/2013).
Penggeledahan rumah Rudi yang terletak di Jl Brawijaya VIII sudah selesai dini hari tadi. Rudi kini sudah kembali berada di kantor KPK untuk menjalani pemeriksaan.
"Diperiksa intensif," ujar Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas terkait penangkapan ini.
Rudi diduga menerima uang USD 400 ribu dan moge serta sejumlah uang lain dari pegawai atau pejabat PT Kernel Oil. Perusahaan tersebut hendak masuk mengajukan izin ke SKK Migas. Diduga uang tersebut adalah uang untuk pelicin. (Kresna)
Jakarta - KPK menangkap Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Penyidik sempat membawa Rudi kembali ke rumahnya untuk penggeledahan.
"Dibawa ke KPK untuk pemeriksaan awal, lalu dibawa ke rumahnya lagi untuk digeledah," ujar penegak hukum, Radar Publik. Rabu (14/8/2013).
Penggeledahan rumah Rudi yang terletak di Jl Brawijaya VIII sudah selesai dini hari tadi. Rudi kini sudah kembali berada di kantor KPK untuk menjalani pemeriksaan.
"Diperiksa intensif," ujar Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas terkait penangkapan ini.
Rudi diduga menerima uang USD 400 ribu dan moge serta sejumlah uang lain dari pegawai atau pejabat PT Kernel Oil. Perusahaan tersebut hendak masuk mengajukan izin ke SKK Migas. Diduga uang tersebut adalah uang untuk pelicin. (Kresna)
Kampanye di Pasar, Pakde Karwo Janji Berangus Rentenir
Radar Publik
SURABAYA - Kampanye calon gubernur incumbent Soekarwo di hari kedua berlangsung di Pasar Bluru Sidoarjo, Jawa Timur. Bertemu dengan sejumlah pedagang pasar ini, Pakde Karwo -sapaan Soekarwo- berjanji memberantas operasi rentenir.
"Aksi para rentenir memang menyengsarakan para pedagang. Oleh karena itu harus diberantas," kata Soekarwo di hadapan para pedang pasar, Rabu (14/8/2013).
Menurutnya, memberangus keberadaan rentenir adalah fokus utama untuk ekonomi kerakyatan. Progam yang telah ada akan ditingkatkan kembali. Salah satunya dengan memperluas akses permodalan pedagang pasar melalui Bank UMKM Jatim. Para pedagang pasar diberikan manajeman sehingga menjadi pedagang yang bankable.
Pinjaman modal melalui Bank UMKM Jatim memiliki bunga yang relatif kecil. Sehingga mampu mendorong roda perekonomian. "Di Bank UMKM bunga bank hanya enam persen setahun sehingga terhitung setiap bulan hanya 0,5 persen," jelasnya.
Dengan bunga yang relatif kecil maka ekonomi para pedagang akan terkatrol. Soekarwo juga menyebut selama lima tahun menjabat, program tersebut sudah berjalan dan perlu ada peningkatan-peningkatan.
Oleh karena itu, dalam kampanye kali ini, Soekarwo mengajak para pedagang pasar untuk melanjutkan program-program demi kemakmuran Jawa Timur. "Caranya yakni memilih nomer urut satu di Pilgub Jatim pada 29 Agustus 2013 mendatang," ajaknya.
Rencananya, setelah kampanye terbuka di Sidoarjo ini, Soekarwo akan berlanjut menuju Mantub, Lamongan. Mantan Sekdaprov Jatim ini akan melakukan halal bi halal bersama segenap elemen masyarakat, yakni GP Ansor, Fatayat dan Muslimat NU.
(ris)
SURABAYA - Kampanye calon gubernur incumbent Soekarwo di hari kedua berlangsung di Pasar Bluru Sidoarjo, Jawa Timur. Bertemu dengan sejumlah pedagang pasar ini, Pakde Karwo -sapaan Soekarwo- berjanji memberantas operasi rentenir.
"Aksi para rentenir memang menyengsarakan para pedagang. Oleh karena itu harus diberantas," kata Soekarwo di hadapan para pedang pasar, Rabu (14/8/2013).
Menurutnya, memberangus keberadaan rentenir adalah fokus utama untuk ekonomi kerakyatan. Progam yang telah ada akan ditingkatkan kembali. Salah satunya dengan memperluas akses permodalan pedagang pasar melalui Bank UMKM Jatim. Para pedagang pasar diberikan manajeman sehingga menjadi pedagang yang bankable.
Pinjaman modal melalui Bank UMKM Jatim memiliki bunga yang relatif kecil. Sehingga mampu mendorong roda perekonomian. "Di Bank UMKM bunga bank hanya enam persen setahun sehingga terhitung setiap bulan hanya 0,5 persen," jelasnya.
Dengan bunga yang relatif kecil maka ekonomi para pedagang akan terkatrol. Soekarwo juga menyebut selama lima tahun menjabat, program tersebut sudah berjalan dan perlu ada peningkatan-peningkatan.
Oleh karena itu, dalam kampanye kali ini, Soekarwo mengajak para pedagang pasar untuk melanjutkan program-program demi kemakmuran Jawa Timur. "Caranya yakni memilih nomer urut satu di Pilgub Jatim pada 29 Agustus 2013 mendatang," ajaknya.
Rencananya, setelah kampanye terbuka di Sidoarjo ini, Soekarwo akan berlanjut menuju Mantub, Lamongan. Mantan Sekdaprov Jatim ini akan melakukan halal bi halal bersama segenap elemen masyarakat, yakni GP Ansor, Fatayat dan Muslimat NU.
(ris)
Senin, 12 Agustus 2013
Rumah dilempari batu oleh 20 orang
Radar Publik
Mojokerto-kec. Pungging ds Menanggal rumah ibu erna/pak dayat. Dilempari batu oleh 20 orang, Senin (12/8/2013) malam ini.
Dugaan pelemparan batu dipicu dendam antara pemukulan perkelahian anak beberapa hari lalu, saat korban di datangi Radar Publik.
Sampai detik ini belum ada petugas yang datang untuk memberi pengamanan. (Sugeng)
Mojokerto-kec. Pungging ds Menanggal rumah ibu erna/pak dayat. Dilempari batu oleh 20 orang, Senin (12/8/2013) malam ini.
Dugaan pelemparan batu dipicu dendam antara pemukulan perkelahian anak beberapa hari lalu, saat korban di datangi Radar Publik.
Sampai detik ini belum ada petugas yang datang untuk memberi pengamanan. (Sugeng)
Kamis, 08 Agustus 2013
Anggotanya Diteror, Wakapolri: Itu Resiko Petugas, Jangan Takut!
Radar Publik
Jakarta - Anggota polisi belakangan sering menjadi korban teror dari pelaku tindak kejahatan. Wakapolri Komjen Oegroseno mengatakan itu adalah resiko menjadi anggota polri.
Dia juga menegaskan pihaknya tidak akan gentar menghadapi teror tersebut. "Saya sampaikan untuk seluruh jajaran Polri , tidak usah takut! tidak usah berpikir macam-macam laksanakan tugas dengan baik saja," kata Oegroseno di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Kamis (8/8/2013).
Dia meminta agar anggota Polri selalu waspada dalam bertugas. Dia mengatakan, teror dalam bertugas adalah resiko setiap anggota Polri.
"Saya melihat itu resiko bertugas, jadi kita tidak pernah mundur tidak pernah takut," tegasnya.
Wakapolri belum bisa membeberkan siapa pelaku teror tersebut. Pihaknya masih melakukan penyelidikan setelah penyelidikan baru kepolisian membeberkan hasil pengungkapannya.
"Kita tidak perlu nuduh dulu nanti tunggu dulu hasil penyelidikan," ucapnya. (Red)
Jakarta - Anggota polisi belakangan sering menjadi korban teror dari pelaku tindak kejahatan. Wakapolri Komjen Oegroseno mengatakan itu adalah resiko menjadi anggota polri.
Dia juga menegaskan pihaknya tidak akan gentar menghadapi teror tersebut. "Saya sampaikan untuk seluruh jajaran Polri , tidak usah takut! tidak usah berpikir macam-macam laksanakan tugas dengan baik saja," kata Oegroseno di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Kamis (8/8/2013).
Dia meminta agar anggota Polri selalu waspada dalam bertugas. Dia mengatakan, teror dalam bertugas adalah resiko setiap anggota Polri.
"Saya melihat itu resiko bertugas, jadi kita tidak pernah mundur tidak pernah takut," tegasnya.
Wakapolri belum bisa membeberkan siapa pelaku teror tersebut. Pihaknya masih melakukan penyelidikan setelah penyelidikan baru kepolisian membeberkan hasil pengungkapannya.
"Kita tidak perlu nuduh dulu nanti tunggu dulu hasil penyelidikan," ucapnya. (Red)
Selasa, 06 Agustus 2013
TOGEL MERAJA DI KAMPUNG
Radar Publik
MOJOKERTO - Judi togel bikin resah masarakat, di dsn Jibru ds Beliik, tua muda sehari hari di sibukkan dengan adanya toto gelap tersebut ada warga yang jadi pengepul omsetnya hingga juta,an rupiah tersebut masi melenggang berdasarkan pantauan Radar Publik, Selasa (06/8/2013)
Laporan dari beberapa warga sekitar kepada Tim, kalau mau pasang nmr tinggal SMS saja jadi tergolong rapi dalam menjalankan bisnis haram tersebt.
Sampai saat ini belum ada tindakan dari polsek/aparat, apa lagi di bulan/hari menjelang lebaran. (Ismail)
MOJOKERTO - Judi togel bikin resah masarakat, di dsn Jibru ds Beliik, tua muda sehari hari di sibukkan dengan adanya toto gelap tersebut ada warga yang jadi pengepul omsetnya hingga juta,an rupiah tersebut masi melenggang berdasarkan pantauan Radar Publik, Selasa (06/8/2013)
Laporan dari beberapa warga sekitar kepada Tim, kalau mau pasang nmr tinggal SMS saja jadi tergolong rapi dalam menjalankan bisnis haram tersebt.
Sampai saat ini belum ada tindakan dari polsek/aparat, apa lagi di bulan/hari menjelang lebaran. (Ismail)
Jumat, 02 Agustus 2013
Gubernur Janjikan Gedung PWI Jatim Direnovasi Tahun 2014
Radar Publik
Surabaya - Gubernur Jatim Soekarwo akan merenovasi Gedung PWI Jatim di Jalan Taman Apsari, Surabaya. Anggaran APBD yang dialokasikan sekitar senilai Rp 2,1 Miliar.
Komitmen Pakde Karwo yang kembali mencalonkan gubernur itu disampaikan saat buka bersama Wartawan dan anak yatim di Gedung PWI Jatim, Surabaya, Sabtu (3/8/2013).
"Kita programkan 2014," kata Pakde Karwo.
Ketua PWI Cabang Jawa Timur Akhmad Munir pun tersenyum setelah mendengar janji tersebut.
"Seluruh anggota PWI mengucapkan terima kasih kepada Pakde Karwo yang telah memprogramkan pembangunan renovasi gedung kantor sekretariat PWI pada tahun 2014 mendatang," kata Kepala Antara Biro Jawa Timur tersebut.
Menurut Munir, renovasi bangunan PWI Jatim itu semestinya dilaksanakan tahun 2013. Namun, karena anggaran di Pemprov Jatim kesedot ke pemilihan gubernur, akhirnya dipindah ke 2014.
Gedung PWI Jatim, kata Munir, bangunan lama yang bisa masuk kategori bangunan bersejarah, tapi belum tercatat di Pemkot Surabaya sebagai cagar budaya.
Namun, PWI tetap melestarikan bangunannya dan tidak perlu merubah seratus persen struktur fisiknya.
Bagi dia, gedung tersebut hanya perlu direnovasi atap yang saat turun hujan banyak bocor, instalasi kabel listrik yang sudah tidak normal lagi dan rawan terjadi huhungan arus pendek, lapisan tembok yang terkelupas.
"Kemarin hitung-hitungannya Dinas Cipta Karya Pemprov Jatim, renovasi tersebut menelan biaya sekitar Rp 2,1 miliar," tuturnya.
"Anggarannya murni pemprov 100 persen," katanya kepada Radar Publik.
Munir mengatakan, rencana renovasi tersebut sebenarnya sudah lama, sejak Ketua PWI dijabat almarhum H Agil sekitar Tahun 1980.
"Rencana itu sudah lama. Mungkin sudah puluhan tahun dan komunikasi diintensifkan ke pemerintah provinsi baru sekarang," terangnya.
"Kata Pakde Karwo tadi, siapapun gubernurnya pasti direnovasi," jelasnya. (Damar)
Surabaya - Gubernur Jatim Soekarwo akan merenovasi Gedung PWI Jatim di Jalan Taman Apsari, Surabaya. Anggaran APBD yang dialokasikan sekitar senilai Rp 2,1 Miliar.
Komitmen Pakde Karwo yang kembali mencalonkan gubernur itu disampaikan saat buka bersama Wartawan dan anak yatim di Gedung PWI Jatim, Surabaya, Sabtu (3/8/2013).
"Kita programkan 2014," kata Pakde Karwo.
Ketua PWI Cabang Jawa Timur Akhmad Munir pun tersenyum setelah mendengar janji tersebut.
"Seluruh anggota PWI mengucapkan terima kasih kepada Pakde Karwo yang telah memprogramkan pembangunan renovasi gedung kantor sekretariat PWI pada tahun 2014 mendatang," kata Kepala Antara Biro Jawa Timur tersebut.
Menurut Munir, renovasi bangunan PWI Jatim itu semestinya dilaksanakan tahun 2013. Namun, karena anggaran di Pemprov Jatim kesedot ke pemilihan gubernur, akhirnya dipindah ke 2014.
Gedung PWI Jatim, kata Munir, bangunan lama yang bisa masuk kategori bangunan bersejarah, tapi belum tercatat di Pemkot Surabaya sebagai cagar budaya.
Namun, PWI tetap melestarikan bangunannya dan tidak perlu merubah seratus persen struktur fisiknya.
Bagi dia, gedung tersebut hanya perlu direnovasi atap yang saat turun hujan banyak bocor, instalasi kabel listrik yang sudah tidak normal lagi dan rawan terjadi huhungan arus pendek, lapisan tembok yang terkelupas.
"Kemarin hitung-hitungannya Dinas Cipta Karya Pemprov Jatim, renovasi tersebut menelan biaya sekitar Rp 2,1 miliar," tuturnya.
"Anggarannya murni pemprov 100 persen," katanya kepada Radar Publik.
Munir mengatakan, rencana renovasi tersebut sebenarnya sudah lama, sejak Ketua PWI dijabat almarhum H Agil sekitar Tahun 1980.
"Rencana itu sudah lama. Mungkin sudah puluhan tahun dan komunikasi diintensifkan ke pemerintah provinsi baru sekarang," terangnya.
"Kata Pakde Karwo tadi, siapapun gubernurnya pasti direnovasi," jelasnya. (Damar)
Kepergok Selingkuh, Warga Lumajang Tega Habisi Suami WIL-nya
Radar Publik
Lumajang - Sering diancam akan dibunuh gara-gara kepergok berselingkuh dengan istri tetangga saat ramadan, Ningwar (22) tega menghabisi suami WIL-nya. Korban yakni Sulaiman (22) warga Desa Ranu Bedali Kecamatan Ranuyoso, Lumajang.
Peristiwa itu terjadi dini hari tadi saat korban baru pulang dari mushola usai tadarus. Pelaku yang sudah merencanakan melakukan pembalasan langsung mengayunkan clurit ke leher korban. Korban langsung roboh dan bersimbah darah.
Istri korban, Siti (18) baru mengetahui suaminya setelah membuka gordyn jendela dan melihat seseorang tergeletak di halaman rumahnya. Setelah melihat sosok pria dengan leher nyarus putus itu suaminya, Siti berteriak histeris dan mengundang warga berdatangan.
Warga langsung melapor ke aparat desa setempat yang kemudian meneruskan laporannya ke Polsek Ranuyoso. Petugas Polsek Ranuyoso berdatangan ke lokasi bersama aparat Polres Lumajang untuk melakukan olah TKP.
Petugas mengevakuasi jenasah korban ke RSU dr Haryoto Lumajang untuk dilakukan otopsi. Sedangkan, petugas lainnya menyelidiki kejadiannya hingga mengantongi nama Ningwar sebagai pelakunya. Tak membutuhkan waktu lama, Ningwar pun ditangkap dan langsung diboyong ke Mapolres Lumajang untuk menjalani pemeriksaan intensif.
Kasubag Humas Polres Lumajang AKP Sugianto ketika dikonfirmasi Radar Publik, membenarkan penangkapan itu.
"Saat ini terduga pelaku pembunuhan terhadap Sulaiman masih diperiksa di
ruangan Satuan Reskrim. Terduga pelakunya sudah mengakui perbuatannya namun
keterangannya masih diperdalam penyidik. Ia juga telah ditetapkan statusnya
sebagai tahanan," kata Sugianto kepada wartawan, Jumat (2/8/2013).
Tak hanya itu, petugas juga telah menyita barang bukti clurit, kasur tipis, baju Sulaiman yang kondisinya berlumuran darah. Siti, istrinya juga turut diboyong ke Mapolres Lumajang untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi. (Damar)
Lumajang - Sering diancam akan dibunuh gara-gara kepergok berselingkuh dengan istri tetangga saat ramadan, Ningwar (22) tega menghabisi suami WIL-nya. Korban yakni Sulaiman (22) warga Desa Ranu Bedali Kecamatan Ranuyoso, Lumajang.
Peristiwa itu terjadi dini hari tadi saat korban baru pulang dari mushola usai tadarus. Pelaku yang sudah merencanakan melakukan pembalasan langsung mengayunkan clurit ke leher korban. Korban langsung roboh dan bersimbah darah.
Istri korban, Siti (18) baru mengetahui suaminya setelah membuka gordyn jendela dan melihat seseorang tergeletak di halaman rumahnya. Setelah melihat sosok pria dengan leher nyarus putus itu suaminya, Siti berteriak histeris dan mengundang warga berdatangan.
Warga langsung melapor ke aparat desa setempat yang kemudian meneruskan laporannya ke Polsek Ranuyoso. Petugas Polsek Ranuyoso berdatangan ke lokasi bersama aparat Polres Lumajang untuk melakukan olah TKP.
Petugas mengevakuasi jenasah korban ke RSU dr Haryoto Lumajang untuk dilakukan otopsi. Sedangkan, petugas lainnya menyelidiki kejadiannya hingga mengantongi nama Ningwar sebagai pelakunya. Tak membutuhkan waktu lama, Ningwar pun ditangkap dan langsung diboyong ke Mapolres Lumajang untuk menjalani pemeriksaan intensif.
Kasubag Humas Polres Lumajang AKP Sugianto ketika dikonfirmasi Radar Publik, membenarkan penangkapan itu.
"Saat ini terduga pelaku pembunuhan terhadap Sulaiman masih diperiksa di
ruangan Satuan Reskrim. Terduga pelakunya sudah mengakui perbuatannya namun
keterangannya masih diperdalam penyidik. Ia juga telah ditetapkan statusnya
sebagai tahanan," kata Sugianto kepada wartawan, Jumat (2/8/2013).
Tak hanya itu, petugas juga telah menyita barang bukti clurit, kasur tipis, baju Sulaiman yang kondisinya berlumuran darah. Siti, istrinya juga turut diboyong ke Mapolres Lumajang untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi. (Damar)
Kamis, 01 Agustus 2013
Ikuti Imbauan KPK, Walikota Mojokerto Batalkan Izin Mudik Pakai Mobdin
Radar Publik
Mojokerto - Walikota Mojokerto, Abdul Gani Soehartono sempat mengizinkan kendaraan dinas untuk dipakai mudik saat lebaran. Namun saat KPK manyatakan penggunaan mobil dinas masuk kategori korupsi, walikota pun melarang penggunaan mobil dinas untuk mudik.
Abdul Gani memang sebelumnya mengizinkan pemakaian mobil dinas untuk mudik. "Silahkan boleh dibawa mudik, dari pada ditinggal nanti hilang dicuri orang" kata Gani kepada wartawan pada beberapa kesempatan lalu.
Saat itu Gani juga sempat menjelaskan, kendaraan dinas agar tetap berplat merah dan dilarang diganti plat hitam. "Harus plat merah, kalau diganti dilarang. Kan enak nanti pakai premium, bukan pertamax," ujarnya saat itu.
Namun pernyataan kader PDIP ini ditarik lagi setelah mendengar kabar dari KPK, jika penggunaan mobil dinas untuk mudik merupakan bentuk korupsi, Gani mengintruksikan semua kendaraan dinas dilarang dipergunakan mudik.
"Sebagai warga negara yang baik, harus patuhi hukum. Apalagi ini pernyataan KPK yang melarang. Kalau sebelumnya kami izinkan, lebaran kali ini saya larang. Saya harap semuanya mematuhi intruksi KPK," kata Gani kepada wartawan, Kamis (1/8/2013).
Wakil ketua KPK, Busyro Muqoddas menyatakan penggunaan mobil dinas terkategori korupsi. Mobil dinas hanya boleh digunakan untuk kegiatan yang berkaitan dengan kedinasan. Jika seorang pegawai menggunakan mobil dinas di luar pekerjaan, maka itu merupakan bentuk penyalahgunaan wewenang.
Mojokerto - Walikota Mojokerto, Abdul Gani Soehartono sempat mengizinkan kendaraan dinas untuk dipakai mudik saat lebaran. Namun saat KPK manyatakan penggunaan mobil dinas masuk kategori korupsi, walikota pun melarang penggunaan mobil dinas untuk mudik.
Abdul Gani memang sebelumnya mengizinkan pemakaian mobil dinas untuk mudik. "Silahkan boleh dibawa mudik, dari pada ditinggal nanti hilang dicuri orang" kata Gani kepada wartawan pada beberapa kesempatan lalu.
Saat itu Gani juga sempat menjelaskan, kendaraan dinas agar tetap berplat merah dan dilarang diganti plat hitam. "Harus plat merah, kalau diganti dilarang. Kan enak nanti pakai premium, bukan pertamax," ujarnya saat itu.
Namun pernyataan kader PDIP ini ditarik lagi setelah mendengar kabar dari KPK, jika penggunaan mobil dinas untuk mudik merupakan bentuk korupsi, Gani mengintruksikan semua kendaraan dinas dilarang dipergunakan mudik.
"Sebagai warga negara yang baik, harus patuhi hukum. Apalagi ini pernyataan KPK yang melarang. Kalau sebelumnya kami izinkan, lebaran kali ini saya larang. Saya harap semuanya mematuhi intruksi KPK," kata Gani kepada wartawan, Kamis (1/8/2013).
Wakil ketua KPK, Busyro Muqoddas menyatakan penggunaan mobil dinas terkategori korupsi. Mobil dinas hanya boleh digunakan untuk kegiatan yang berkaitan dengan kedinasan. Jika seorang pegawai menggunakan mobil dinas di luar pekerjaan, maka itu merupakan bentuk penyalahgunaan wewenang.