Radar Publik
Jakarta - Presiden SBY menerima SMS dari napi yang menyebut kericuhan di LP Tanjung Gusta, Medan, karena matinya air dan listrik. Meski demikian, SBY tetap memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Timor Pradopo untuk membentuk tim investigasi.
"Diminta kepada Kapolri untuk membentuk tim investigasi yang mendalam apakah memang murni karena ketikdakpuasan napi masalah listrik dan air, atau ada unsur-unsur yang lain," kata Menkopolhukam Djoko Suyanto, kepada Radar Publik, Sabtu (13/7/2013).
Hal tersebut disampaikan Djoko usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden SBY bersama Kapolri, Menkum HAM, dan beberapa menteri lainnya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (13/7/2013).
Presiden juga menginstruksikan agar segera merehabilitasi fasilitas-fasilitas lapas. Selain itu perlu ditambah pengamanan di bagian perkantoran.
"Perkantoran perlu penambahan pengamanan. Diinstruksikan kepada Kapolri menambah anggota pengamanan," ungkap Djoko.
Dalam kesempatan itu, Djoko memerintahkan kepada seluruh lapas-lapas di Indonesia untuk meningkatkan pengamanan.
"Terutama yang tadi itu, infrastruktur dan kebutuhan-kebutuhan dasar napi terpenuhi," ujarnya.
Kericuhan di LP Tanjung Gusta terjadi pada Kamis (11/7/2013). 5 Orang tewas dan ratusan napi kabur dalam peristiwa itu. Menkum HAM Amir Syamsuddin menyebut, PP 99/2012 merupakan salah satu pemicu terjadinya kerusuhan tersebut. (Kresna)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar