Radar Publik
Semarang - 50 anggota Brimob Srondol mengeruduk gedung Direktorat Sabhara Polda Jateng menjelang pukul 00.00 WIB dini hari tadi. Mereka datang berpakaian preman dan diantaranya membawa dua pedang samurai.
Lokasi bentrok saat ini sudah kondusif, tidak terlihat ada bekas-bekas terjadinya keributan. Namun dua pedang samurai yang diduga dibawa oleh anggota Brimob sempat tertinggal di lokasi.
"Samurai sudah dibawa sama petugas propam," kata salah satu anggota Sabhara di gedung Direktorat Sabhara Polda Jateng, RM. Hadi Subeno, Mijen, Semarang, Kamis (25/7/2013).
Tidak lama berselang, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Dwi Priyatno dan petugas Propam langsung mendatangi lokasi. Kapolda langsung menggelar apel untuk anggota Sabhara yang baru lulus sekitar 5 bulan itu. Selanjutnya Kapolda meninggalkan lokasi dan kembali menggelar apel di Mako Brimob Srondol, Banyumanik yang berjarak sekitar 25 Km.
Akibat bentrok antar polisi itu, tiga anggota Sabhara terluka lecet dan dilarikan ke puskesmas setempat. Namun saat ini merka sudah diperbolehkan pulang dari puskesmas.
Sementara itu terkait penyebab bentrok, Kapolda Jateng mengatakan semua berawal dari salah paham antara anggota Brimob dan Sabhara karena isi pesan BBM yang bernada menghina Brimob.
"Dari Srondol mereka (Brimob) datang, tujuan utamanya mau menanyakan itu (BBM) maksudnya apa. Sampai sini malah ada beberapa yang gesekan. Tidak semua," tandas Kapolda.
"Sudah saya perintahkan Propam untuk menyelidiki, termasuk mencari barang bukti," imbuhnya. (Anggling)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar