Kamis, 20 Juni 2013

Haul Bung Karno, Baliho Bambang-Said Bertebaran di Blitar

Radar Publik
Blitar - Peringatan Haul Bung Karno nanti malam, sejumlah baliho raksasa bertuliskan 'BambangSaid untuk Jawa Timur' bertebaran di sejumlah sudut di Kota Blitar.

Baliho berukuran sekitar 4x4 meter ini didominasi warna hitam, merah dan abu-abu, bergambar Presiden Pertama RI Soekarno. Di sudut kanan atas baliho, tertulis i like bergambar jempol.

Pantauan Radar Publik, baliho yang mengusung calon nama pasangan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur ini terpasang diantaranya di perempatan Jalan Soekarno Hatta, perempatan Jalan Sultan Agung atau sekitar 100 meter dari Istana Gebang.

Entah kapan pastinya pemasangan Baliho berukuran raksasa ini, namun yang jelas warga dengan mudah menemukanya. Peringatan Haul Bung Karno rutin digelar Pemerintah Kota Blitar setiap tahunnya. Dalam peringatan Haul ke-43 Bung Karno ini digelar dengan cara berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Panitia yang dimotori Dinas Komunikasi Informasi dan Pariwisata Daerah (KOMINPARDA) Kota Blitar ini, akan menggelar 1.000 tumpeng di sepanjang Jalan Sokarno Hatta atau Makam Bung Karno, hingga jalan Sultan Agung, tepatnya di Istana Gebang.

Tumpeng yang rencananya dijajar sepanjang 2,5 km ini akan dinikmati warga Blitar dan seluruh pengunjung setelah dido'akan oleh pemuka agama.

"Selain malam 1.000 tumpeng dalam peringatan haul kali ini, nanti malam Walikota Blitar, Samanhudi Anwar juga akan melepaskan Lampion berukuran besar, bersama sejumlah kepala daerah yang kebetulan mengikuti acara ini," jelas Wikandrio, yang ditemui Radar Publik terpisah, Kamis (20/6/2013).

Sementara Kepala Dinas Kominparda Kota Blitar mengaku pelaksanaan rangkaian Haul Bung Karno ini, akan dimulai tepat pukul 19.00 wib, akan dihadiri putri mendiang Presiden Soekarno, Rahmawati Soekarno Putri.

Sementara, disinggung adanya baliho BambangSaid yang terpasang di sejumlah titik menjelang pelaksanaan Haul Bung Karno ini, Wikandrio menyatakan dirinya tidak tahu menahu.

"Haul BK tidak ada moment yang berkaitan dengan unsur politik, jadi ansih murni peringatan wafatnya sang proklamator, kalaupun ada itu di lapangan seperti itu, bukan tanggungjawab Pemerintah Kota Blitar," pungkas Wikandrio. (Kresna)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar