Kamis, 02 September 2021

Menteri ATR Atau BPN Serahkan Sertifikat PTSL

Radar Publik
Jakarta

Menteri Agraria Tata Ruang (ATR) yang juga Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil menyerahkan sebanyak 5.000 sertifikat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) untuk masyarakat Riau.

Penyerahan sertifikat tersebut dilakukan secara virtual dalam acara yang juga diikuti Gubernur Riau Syamsuar, Kepala Kantor Wilayah ATR/BPN Riau M Syahril, bupati serta wali kota di Riau, Selasa (2/9/2021)

Dalam penjelasannya, Kakanwil BPN/ATR Riau, Syahrir menjelaskan bahwa luas Provinsi Riau luas keseluruhannya 9.000.000 (9 juta) hektar dan APL 3.500.000 hektar kurang lebih.

Dari 3.500.000 APL tersebut yang baru didaftarkan dan terbit sertifikatnya 49,25 % atau sebanyak 1.859.267 bidang.

Maka dari itu, kata dia, masih 51 persen kurang lebih tugas pemerintah untuk mendaftarkan bidang-bidang tanah di Riau.

Syahrir juga menjelaskan bahwa pada tahun 2021 ini Provinsi Riau mendapatkan target PTSL sebanyak 105.770 bidang dan sudah diselesai kan 100 persen.

Akan tetapi, lanjut dia, sertifikat yang diselesaikan masih 41 persen karena terhambat oleh kendala-kendala.

''Tetapi setelah bupati dan walikota yang turun ke lapangan, masalah tersebut mulai mengerucut,'' kata dia.

Serifikat yang akan di serahkan oleh Mentri ATR /Ka BPN berjumlah 5.000 sertifikat dan secra simbolis diserahkan kepada 30 orang perwakilan diantaranya ada dari BNI, BUMN dan rumah ibadah selebihnya 27 orang berasal dari masyarakat.

Dengan diadakan acara ini diharapkan dapat di memperbaiki ekonomi Indonesia dan dapat memperbaiki permasalahan tanah yang terjadi serta membantu rakyat dengan pengeluaran sertifikat tanah ini.  (Abdul) 

Lipsus Andi.

Waspada Terhadap Mafia Tanah

Radar Publik
Jakarta

Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI Sofyan A Djalil mengingatkan agar BPN senantiasa berhati-hati dengan mafia tanah yang saat ini marak terjadi.

Hal ini diutarakannya usai meresmikan Kantor ATR/BPN Kota Pekanbaru dan Musala Nurul Haq di Jalan Naga Sakti, Kamis (2/9/2021).

Ia melihat di kota-kota besar, tidak terkecuali Kota Pekanbaru sudah mulai banyak mafia tanah. Untuk itu Sofyan mengimbau jajaran BPN di seluruh Provinsi Riau untuk tetap waspada.

"Mafia tanah biasanya beroperasi jika ada ketidakberesan seperti tumpang tindih," ujarnya.

Adapun saat ini pihaknya bersikap tegas memerangi mafia tanah di Tanah Air, hal itu dibuktikan dengan banyaknya para mafia tanah yang sudah ditangkap oleh BPN.

"Jadi sekarang mafia tanah berfikir untuk beroperasi, teman-teman BPN hati-hati saja," tegasnya.

Tidak hanya itu, Sofyan juga mengingatkan agar jajaran BPN tidak menjadi korban mafia tanah, dimainkan oleh mafia tanah, apalagi menjadi bagian dari mafia tanah.

Untuk mengatasi maraknya mafia tanah yang makin merajalela, BPN akan melakukan perbaikan-perbaikan sehingga semakin hari BPN semakin dihormati, layanan BPN semakin bersih sehingga masyarakat puas dengan layanan pertanahan dalam rangka menciptakan pemerintahan yang baik.

"Saya yakin orang-orang BPN bisa menjadi pelayan masyarakat yang terbaik, sehingga masyarakat datang ke BPN dengan merasa puas. Kita juga harus melayani dengan senyuman, dengan sistem yang lebih baik sehingga sengketa mereka bisa kita selesaikan," jelasnya.

Pihaknya optimis, BPN memiliki target ditahun 2025 seluruh tanah di Indonesia terdaftar. Untuk mencapai itu ia meminta kepada seluruh kantor BPN di Indonesia untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi seperti tumpang tindih, sengketa tanah, dan masalah lainnya. (Abdul)