Senin, 02 November 2020

PENGERJAAN TEMPAT IPAL .DAPAT TERSELESAIKAN DENGAN BAIK.SERTA TEPAT WAKTU

Radar Publik
Jabar
 
Lingkungan yang bersih dan serta sehat , asri menjadi suatu kebanggaan dan harapan dari seluruh lapisan massarakat .seperti hal nya pembangunan tempat ipal ,yang selama ini diidamkan dan di harap sdh  dapat terwujud dengan baik . Adapun untuk tempat ipal itu di buat dan di bangun di desa pener .kecamatan taman  kabupaten pemalang. jawa tengah. Sebagai mana yang disampaikan melalui hasil konvirmasi dengan pjs desa pener .Riyanto A,md .pada pukul .14 wib memberikan keterangan nya.bahwa saya merasa bersyukur bahwa desa pener kini telah memiliki tempat .IPAL dan pengerjaan dan pembangunan dapat terselesaikan dengan baik .dan hingga saat ini untuk kegunaan nya telah dapat di pergunakan oleh 70 kepala keluarga ,dan untuk kedepan nya agar bertumpu kepada satu titik atau tempat utk pembuangan limbah dari warga setempat ,dan masih kata Riyanto ,untuk pengerjaan IPAL tersebut  diajukan tahun 2019 ,ada pun pengerjaan nya ada lah .adalah dari APBN dan berjumlah yaitu kurang lebih .lima ratus juta rupiah .dengan volume ukuran .panjang 12 meter .X lebar 4 meter X . Tinggi 4 meter .dengan kurun waktu pengerjaan kurang lebih .90 .hari kalender dan hingga saat ini data di himpun dilapangan tinggal pinishing dan untuk peresmian nya akan dilaksaksanakan  dalam waktu dekat. Adapun Pesan dan kesan dari .RIYANTO .PJS  pener mengajak dan menghimbau utk kedepan nya mari kita bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan ,agar desa pener tempat kita menjadi desa terbersih .dan adapun harapan  untuk kedepan nya agar dapat terbangun  ,taman hijau desa .ujar nya (Abdul) 

GMNI Tagih Janji, Massa aksi Lempar Telur, Massa Lain Balik Kanan

Radar Publik
Jabar

Sekitar pukul 10.12 WIB Senin (2/11/2020), puluhan mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di Gedung DPRD Kabupaten Kuningan. Unjuk rasa tersebut, merupakan demo yang ke tiga kalinya dilakukan.
Adapun mahasiswa yang berdomonstrasi saat itu terdiri dari Ormawa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kuningan, STIKes Muhammadiyah, STKIP Muhammadiyah, dan Bem Khusnul. Selang beberapa jam kemudian, disusul oleh massa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kuningan pada pukul 12.00 WIB.
Dalam pelaksanaannya, aksi menuntut Ketua DPRD turun dari jabatannya itu dilangsungkan dari pukul 10.00 - 12.00 WIB. Namun, karena sidang yang dilakukan oleh Badan Kehormatan (BK) DPRD Kuningan belum selesai, massa sempat melakukan rehat sejenak untuk mendirikan ibadah shalat dzuhur.
Kurang lebih selama satu jam, aksi dilanjutkan kembali oleh GMNI pada pukul 13.00 WIB tepat di depan pintun masuk Gedung DPRD Kuningan. Namun, saat awak media memantau, ketika puluhan mahasiswa GMNI sedang melangsungkan orasi, massa lainnya malah menghadap kebelakang, seolah koordinasi antar mahasiswa kurang berjalan dengan baik.
Aksipun tidak terlalu lama, sampai dengan pukul 13.45 WIB, massa dari GMNI membubarkan barisan. Namun sebelumnya, mereka terlebih dahulu melemparkan puluhan telur tepat di depan Wakil Ketua DPRD Kuningan Dede Ismail usai diberikan keterangan olehnya. 
"Kami memaknai pecahnya telur tersebut yakni di kelembagan dewan ini keadaanya tidak sedang baik artinya banyak kekacauan yang harus dibereskan secara internal," ujar Adi Wowo Ketua DPC GMNI Kuningan.
Oleh karena itu, usai dilakukannya pelemparan telur GMNI Kuningan langsung membubarkan barisan sebagai bentuk kekecewaan terhadap DPRD Kuningan yang dianggap lambat dalam menangani permasalahan. Kendati demikian, jika hasilnya diluar harapan, maka pihaknya mengecam keras dan akan melakukan aksi kembali.
"Kalaupun keputusannya tidak sesuai dengan harapan kami dan masyarakat kuningan, maka kami akan melakukan aksi kembali dengan aksi yang lebih besar dan lebih kencang. Saya pastikan itu," geramnya.
Sementara itu, usai bubarnya GMNI Kuningan, IMM dan KAMMI tetap melangsungkan unjuk rasa sampai dengan pukul 14.28 WIB dengan hasil keputusan BK akan dipublish pada Kamis (12/11/2020). Massa pun menerima dan langsung membubarkan barisan.
"Alhamdulillah aksi kali ini sudah ada keputusan meski kami tidak melihat secara langsung bukti tertulisnya namun sudah ada angin surga 100% bahwa pa Nuzul akan turun dari jabatannya pada sidang paripurna (12/11/2020)," ungkap Sandi Ketua PC GMNI Kuningan.(Abdul)