Minggu, 04 Oktober 2020

PELAYANAN STANDART ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

Raar Publik
Jabar

Pengamat kebijakan publik Sukabumi sekaligus akademisi, Asep Deni menyatakan dalam mewujudkan standar pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sukabumi ada beberapa hal yang mesti dilakukan dari dua sisi yaitu pemerintahnya dan masyarakatnya.

Dari sisi pemerintah, Ketua STIE PGRI Sukabumi Asep Deni mengatakan harus ada komitmen dari pemerintah, yang kedua komitmen dari penyelanggara dalam hal ini dinas teknis, ketiga membangun infrastruktur teknologi. Infrastruktur teknologi ini memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan serta informasi.

"Disisi lain ada dua hal yang berkaitan dengan masyarakat, satu masyarakat juga harus diberikan edukasi supaya masyarakat tahu tentang prosedur, yang kedua masyarakat jangan menggunakan calo untuk mengurus kependudukan," ujar Deni dalam acara rapat pembahasan dan kesepakatan stakeholder tentang standar pelayanan administrasi kependudukan di Hotel Agusta, Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Senin (28/9/2020).

"Ini yang paling penting adalah komitmen stakeholder, jadi bukan pemerintahan bukan aparatur saja tapi dengan masyarakat," jelasnya.

Menurut Asep, masalah teknis yang dialami Didukcapil serta mengenai pelayanan pasti ada. Untuk itu, Disdukcapil harus cepat merespon. "Kecepatan tanggapnya itu yang harus ditingkatkan oleh Disdukcapil," jelasnya.

Disduk Capil Kabupaten Sukabumi DRS Iwan Kusdian,MM mengatakan, tujuan dari acara rapat pembahasan dan kesepakatan stakeholder tentang standar pelayanan administrasi kependudukan ini adalah kesepahaman masyarakat.

Menurut dia, dari rapat ini masyarakat akan tahu bahwa ada standar layanan yang sudah kami luncurkan. "Apakah kami bisa memenuhi layanan tersebut atau tidak, itu bisa dilihat oleh masyarakat. Sehingga output kinerja kami itu bisa terbaca oleh masyarakat, seberapa patuh, seberapa paham dan seberapa komitmen kami terhadap standar layanan yang telah kita sepakati ini," jelasnya. (Abdul) 

Program TMMD ke 109 tahun 2020, ada tujuh lokasi yang menjadi sasaran fisik

Prambon - TNI anggota Satgas TMMD bersama masyarakat berlomba Kebut pembangunan di tujuh lokasi sasaran fisik TMMD ke 109 Kodim 0816/Sidoarjo di Desa Kedungkembar Kecamatan Prambon, Sidoarjo. Minggu (04/10/2020) 

Ratusan anggota Satgas TMMD dan masyarakat bahu membahu membangun lokasi yang menjadi program dari TMMD ke 109 di Kedungkembar, semangat gotong royong terlihat jelas kerja bakti dilapangan. 

Program TMMD ke 109 tahun 2020, ada tujuh lokasi yang menjadi sasaran fisik, yaitu pembangunan penyangga jalan Jati Alun-alun, penyangga jalan Cangringturi, penyangga jalan Simpang, normalisasi Kali Avor, pembangunan plensengan/sirip jembatan, pagar SD dan pemasangan lampu PJU. 

Menurut Babinsa Serma Maiman, pelaksanaan TMMD di hari ke tiga belas, proyek pembangunan secara umum telah mencapai 65%.  Babinsa juga menambahkan pekerjaan dilakukan secara maraton sampai malam hari, agar dapat mencapai hasil yang maksimal dan pembangunan dapat dirampungkan sesuai jadwal yang telah dipaparkan. 
 
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Danki Satgas TMMD Lettu Arh A'an Junaedi, bahwa pekerjaan pembagunan proyek TMMD di tujuh lokasi harus mencapai 4% dan maksimal 5% setiap harinya, target tersebut kita patok, agar terjadi peningkatan secara signifikan. (Zey) 

Pemeriksaan pasien jelang operasi katarak gratis ditengah pelaksanaan TMMD

Radar Publik
Sidoarjo

Beberapa waktu lalu, Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TMMD ke-109, Kabupaten Sidoarjo, telah merencakan untuk menggelar beberapa kegiatan bakti sosial (Baksos) yang ditujukan langsung ke masyarakat yang berada di lokasi TMMD di Desa Kedungkembar Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo.

Hal itupun, akhirnya di tepati oleh Komandan Kodim (Dandim) 0816/Sidoarjo tersebut. Terbukti, sebanyak 3 warga Desa Kedungkembar berbondong-bondong mendatangi salah satu klinik mata yang berada di Sidoarjo untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat itu, Pasien yang akan di periksa menjelang pelaksanaan operasi katarak yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2020 karena tim medis harus memastikan kondisi pasien harus sehat sehingga operasi dapat berjalan dengan lancar dan aman.

Tak sendirian, kedatangan pasien yang mayoritas para lansia itupun, memperoleh pengawalan ketat dari personel Satgas TMMD. Sabtu pagi, 3 Oktober 2020.

Bapak Arif menuturkan, dilakukannya pemeriksaan menjelang operasi katarak terhadap para warga lansia tersebut sangat penting karena pada saat Pandemi ini pasien harus diketahui dan diharapkan dalam kondisi sehat, termasuk tensi. Hal ini merupakan hasil koordinasi yang dilakukan oleh Dansatgas TMMD ke-109 Sidoarjo sebelumnya.


“Sebelumnya kita sudah berkoordinasi dengan pak Dandim untuk melakukan operasi ini (katarak, red),” ungkapnya.

Terpisah, ditemui di lokasi TMMD, Letkol Inf Mohamad Iswan Nusi SH  menambahkan, sesuai komitmen sebelumnya, dirinya telah berjanji kepada warga sekitar untuk segera menggelar baksos kesehatan yang ditujukan kepada warga. “Sudah kita rencanakan dengan sebaik mungkin kegiatan itu (operasi katarak, red),” tuturnya.

Dirinya menilai, operasi katarak kepada warga di lokasi TMMD, merupakan salah satu dari beberapa rangkaian kegiatan TMMD yang harus dijalankan oleh Satgas.

Tak hanya itu, ungkap Dandim Sidoarjo ini, kegiatan tersebut, merupakan salah satu kegiatan yang termasuk di dalam Operasi Militer Selain Perang (OMPS). “Kita berupaya dengan sebaik mungkin, dengan usaha apapun untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat,” jelasnya. (Zey)