Selasa, 20 Agustus 2019

Pemindahan Ibu Kota dan Rencana Besar Jokowi

Radar Publik 

Presiden Joko Widodo dengan baju adat suku Sasak NTB menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-74 Kemerdekaan RI dalam Sidang Bersama DPD-DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
 Presiden Jokowi secara resmi menyatakan pemindahan ibu kota ke Kalimantan.
Rencana tersebut disampaikannya dalam pidato kenegaraan dalam Sidang Bersama DPD-DPR pada 16 Agustus 2019.
Menurut Jokowi, rencana pemindahan ibu kota dilakukan demi pemerataan.
Menilik ke belakang, Indonesia pernah mempunyai sejarah melakukan pemindahan ibu kota. Yogyakarta dan Bukittinggi, Sumatera Barat menjadi salah satu wilayah yang pernah menjadi ibu kota.
Sejarah mencatat setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 1945, pada tahun berikutnya terjadi serangan agresi militer oleh Belanda.

Akhir Oktober 1945, Inggris sebagai tentara sekutu dan Nederlandsch IndiĆ« Civiele Administratie (NICA) datang ke Indonesia dengan maksud melucuti senjata di Jepang.
Berdasarkan pemberitaan Kompas.com (10/11/2018), alasan kedatangan sekutu 

karena adanya kesepakatan Mountbatten antara Amerika dan Inggris.
Inggris pada saat itu beranggapan bahwa wilayah Eropa masih berhak atas jajahannya yang pernah mereka duduki terutama dari jajahan Jerman, Jepang, dan Italia yang berperang pada saat itu.

Inggris menganggap saat itu Indonesia pernah masuk ke dalam jajahan Belanda. Sehingga Inggris merasa mempunyai hak untuk menduduki Indonesia kembali. (Nyoto)