Minggu, 08 April 2018

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mulai panas meledak jelang Pilpres 2019

Minggu, 08-04-2018 
Radar Publik 
Bogor - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mulai panas meledak jelang Pilpres 2019. Dalam acara relawan Galang Kemajuan (GK) di Puri Begawan, Bogor, Jabar, Sabtu (7/4), Jokowi seperti memuntahkan rasa geramnya terhadap serangan isu kepadanya selama ini.


Jokowi mendapat panggung. Nada suami Iriana semakin tinggi saat membeberkan fitnah yang menyerang pribadinya. Mulai dari isu antek asing, dicap antek PKI dan lainnya.

"Saya lahir belum, sudah jejeran sama Aidit (tokoh PKI) coba. Ini isu-isu apa-apaan ini, nggak beradab seperti itu," ujarnya menunjukkan foto Jokowi berdampingan dengan Aidit.

Jokowi juga kesal dengan serangan-serangan bernada pesimisme terhadap kelangsungan negara dan kinerja pemerintah. "Jangan malah bicara pesimis, 2030 bubar. Pemimpin itu harus memberikan optimisme kepada rakyatnya," kata Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta relawan GK terjun memberikan pendidikan politik ke masyarakat bawah. Sehingga publik tidak terhasut oleh kampanye hitam yang bermuatan hoaks dan fitnah. (Kresna)

Senin, 02 April 2018

Polres Ngawi Umrohkan Mantan Terpidana Teroris


Selasa, 03-04-2018 
Oleh : Herpin Pranoto
Radar Publik 
Ngawi - Banyak warga di wilayahnya yang terpengaruh gerakan radikal berlatar belakang agama, menjadi keprihatinan pihak kepolisian Resort Ngawi. Untuk mengatasi masalah tersebut, deradikalisasi menjadi pilihan utama, dibandingkan operasi penegakan hukum.
Kapolres Ngawi AKBP Pranatal Hutajulu mengatakan, salah satunya adalah dengan memberangkatkan umroh secara gratis, kepada pengurus masjid dan mushola. 2 orang yang beruntung tersebut, adalah andik Suprayitno (32), warga Desa Grudo Kota Ngawi, penjaga Masjid Miftahul Huda Kelurahan Margomulyo Kota Ngawi, dan Joni Akhmad Fauzani (45), warga Desa Kandangan Kota Ngawi, pengurus Masjid Nurul Iman Desa Kandangan Kota Ngawi. 

Joni Akhmad Fauzani, diketahui merupakan mantan terpidana kasus terorisme. Lelaki tersebut, pernah terlibat menyembunyikan  Nurdin M tTop, sehingga divonis penjara 6 tahun. Keluar penjara pada tahun 2010, lelaki tersebut kemudian kembali bermasyarakat dan menjadi pengurus Masjid Nurul Iman Di Kampungnya.

"Selama 8 tahun terakhir, Joni tak lagi terlibat dalam aktivitas gerakan radikal, sehingga tindakannya diapresiasi kepolisian dengan memberangkatkan umroh secara gratis," jelas AKBP Pranatal Hutajulu.

Joni Akhmad Fauzani mengaku bersyukur, bisa berangkat umroh secara gratis pada bulan Mei mendatang. Ia mengatakan memang punya keinginan menjalankan umroh, tetapi terkendala materi.

Ideologi radikal berlatar belakang agama, merupakan bagian dari perang asimetris antar negara atau organisasi lintas negara, dalam perebutan sumber daya ekonomi dan pengaruh geo politik.

Ironisnya, banyak WNI yang menjadi korban, karena tanpa sadar terpengaruh ideologi radikal, yang menggunakan agitasi berbasis ajaran sekte atau mahdzab.

Dampaknya, terjadi konflik dalam internal agama induk dan mengacaukan tatanan masyarakat yang ada.  Dalam sejarah, radikalisme telah terjadi pada semua agama yang ada dimuka bumi. (Nyoto)

Minggu, 01 April 2018

Terbakar Hebat, Pabrik Krupuk Gempol Ludes

Minggu, 01-04-2018 
Radar Publik - Kebakaran melanda sebuah pabrik kerupuk yang berada di Gempol Pasuruan. Ruang produksi dan krupuk yang siap jual ludes terbakar.


Warga dan pengguna jalan mendadak dikagetkan dengan terbakarnya pabrik kerupuk UD Makmur Santoso yang berada di Desa Pelem Kecamatan Gempol Pasuruan, pada Sabtu malam. Kobaran api melahap gudang dan seluruh krupuk yang siap jual.

Menurut seorang karyawan pabrik, Wijoyo, kejadian berawal dari sebuah alat pembuangan yang mengalami korsleting listrik. "Api merambat ke barang-barang muda terbakar dan barang jadi. Api sempat membesar saat hembusan angin yang kencang membuat api langsung membesar," tuturnya.

Untungnya dalam kejadian tersebut, kondisi karyawan pabrik sudah tutup, sehingga tidak ada korban jiwa atau luka-luka.

Sejumlah warga dan karyawan yang dekat pabrik sempat memadamkan api dengan alat seadanya. Namun api baru dapat dilokalisir setelah dua unit mobil pemadam kebakaran datang ke lokasi untuk memadamkan titik-titik api.

Meski tidak menimbulkan korban, pabrik kerupuk milik Sutikno warga Gempol itu mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. (Nyoto)