Radar Publik |
Minggu, 30-04-2017 |
Usai
melakukan pemeriksaan di kantor camat, pemeriksaan terhadap orang asing
dilanjutkan ke lokasi perkemahan World Rainbow Gathering di Pantai
Ngalur, Desa Jengglungharjo.
Dari hasil
pemeriksaan, dari total warga asing di antaranya, dari negara Amerika
Serikat, Rusia, Jerman, Jepang, Perancis dan Lithuania. Paspor yang
dimiliki tidak ada permasalahan dan belum habis masa berlakunya,
sedangkan visa yang digunakan rata-rata menggunakan bebas visa.
"Meski
paspor mereka tidak ada masalah, namun dijumpai ada sejumlah warga
asing, yang paspornya akan habis masa berlakunya, sehingga mereka
disarankan segera mengurus di Kantor Imigrasi Kelas 2 Blitar," tutur
Hendra Setiawan, Kabid PORA Kantor Imigrasi Kelas 2 Blitar.
Rencananya,
kegiatan World Rainbow Gathering akan berlangsung satu bulan penuh,
dari tanggal 26 April hingga 26 Mei mendatang dan diperkirakan
pesertanya akan terus bertambah, dengan target tidak kurang dari 500
orang.(Red)
|
▼
Minggu, 30 April 2017
Petugas Imigrasi Periksa Keabsahan Paspor Warga Asing
Jumat, 28 April 2017
Antisipasi kriminalitas, polwan blusukan ke pasar
Radar Publik
KUDUS - Jumat, 28 April 2017
Jelang puasa dan lebaran, angka kriminalitas mengalami peningkatan. Salah satu tempat yang menjadi sasaran yakni pusat-pusat keramaian, perbelanjaan maupun pasar. Untuk itu sebagai langkah antisipasi polisi wanita (Polwan) Polres Kudus lakukan sosialisasi ke pasar-pasar maupun mal.
Kasium Polsek Gebog, Kudus, Aiptu Suwarni kepada Kontributor Elshinta, Sutini, Jumat (28/4) mengatakan, kegiatan patroli ke Pasar Kliwon, Kudus yang merupakan pasar konveksi terbesar di Pantura Timur dimaksudkan untuk memberikan rasa aman kepada para pedagang yang rata-rata kaum perempuan. Karena aksi kejahatan rawan terjadi di pusat keramaian seperti pasar, terlebih ada ribuan pedagang maupun pembeli setiap harinya.
Aiptu Suwarni mengimbau kepada para pedagang serta pengunjung di pasar untuk waspada terhadap pelaku-pelaku kejahatan, sebab jelang puasa dan lebaran terjadi peningkatan baik aksi pencopetan, hipnotis, uang palsu maupun kriminal lainnya.
"Kami minta para pedagang maupun pengunjung waspada terhadap pelaku kejahatan dengan modus-modus tertentu, jangan mudah percaya dan jangan mengenakan perhiasan yang mencolok," ungkapnya.
Kapolres Kudus, AKBP Agusman Gurning mengatakan, kegiatan patroli dialogis yang dilakukan oleh para polwan dinilai lebih efektif, karena dapat membaur dengan masyarakat. Disamping lebih mendekatkan antara Polri dan masyarakat, juga sebagai upaya preemtif dalam penanggulangan tindak kejahatan.
Kapolres menambahkan, jelang puasa dan lebaran seperti ini, aksi kejahatan meningkat sehingga pihaknya lebih menggiatkan patroli baik melalui para polwan, patroli sepeda, maupun patroli antar Polsek.
“Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, sehingga dalam melakukan aktivitasnya dapat berjalan dengan lancar dan kondusif,” imbuhnya
Sementara itu salah satu pedagang, Rodhiyah mengaku senang adanya polwan yang "blusukan" ke pasar bertemu dengan para pedagang dan pengunjung. Sehingga para pedagang merasa aman dan nyaman dalam beraktivitas di pasar. (Nyoto)
KUDUS - Jumat, 28 April 2017
Jelang puasa dan lebaran, angka kriminalitas mengalami peningkatan. Salah satu tempat yang menjadi sasaran yakni pusat-pusat keramaian, perbelanjaan maupun pasar. Untuk itu sebagai langkah antisipasi polisi wanita (Polwan) Polres Kudus lakukan sosialisasi ke pasar-pasar maupun mal.
Kasium Polsek Gebog, Kudus, Aiptu Suwarni kepada Kontributor Elshinta, Sutini, Jumat (28/4) mengatakan, kegiatan patroli ke Pasar Kliwon, Kudus yang merupakan pasar konveksi terbesar di Pantura Timur dimaksudkan untuk memberikan rasa aman kepada para pedagang yang rata-rata kaum perempuan. Karena aksi kejahatan rawan terjadi di pusat keramaian seperti pasar, terlebih ada ribuan pedagang maupun pembeli setiap harinya.
Aiptu Suwarni mengimbau kepada para pedagang serta pengunjung di pasar untuk waspada terhadap pelaku-pelaku kejahatan, sebab jelang puasa dan lebaran terjadi peningkatan baik aksi pencopetan, hipnotis, uang palsu maupun kriminal lainnya.
"Kami minta para pedagang maupun pengunjung waspada terhadap pelaku kejahatan dengan modus-modus tertentu, jangan mudah percaya dan jangan mengenakan perhiasan yang mencolok," ungkapnya.
Kapolres Kudus, AKBP Agusman Gurning mengatakan, kegiatan patroli dialogis yang dilakukan oleh para polwan dinilai lebih efektif, karena dapat membaur dengan masyarakat. Disamping lebih mendekatkan antara Polri dan masyarakat, juga sebagai upaya preemtif dalam penanggulangan tindak kejahatan.
Kapolres menambahkan, jelang puasa dan lebaran seperti ini, aksi kejahatan meningkat sehingga pihaknya lebih menggiatkan patroli baik melalui para polwan, patroli sepeda, maupun patroli antar Polsek.
“Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, sehingga dalam melakukan aktivitasnya dapat berjalan dengan lancar dan kondusif,” imbuhnya
Sementara itu salah satu pedagang, Rodhiyah mengaku senang adanya polwan yang "blusukan" ke pasar bertemu dengan para pedagang dan pengunjung. Sehingga para pedagang merasa aman dan nyaman dalam beraktivitas di pasar. (Nyoto)
Rabu, 19 April 2017
Sebelum Tewas, Korban Keluar dengan Pacarnya
Radar Publik
Selasa, 18 April 2017 17:43:21 WIB
Jombang - Tewasnya Yeyen Siswanto (28), warga Desa Jatiduwur Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang yang ditemukan di Sungai Brantas Gedeg, Mojokerto, masih misterius. Namun demikian, polisi terus melakukan pendalaman.
Termasuk memeriksa pacar korban dan sejumlah saksi lain. Pasalnya, sebelum ditemukan mengambang di Sungai Brantas, Senin (17/4/2017) malam, dengan tubuh berhias luka, Yeyen sempat keluar dengan pacarnya pada Sabtu (15/4/2017) malam. Nah, sejak itu korban tak kembali ke rumah.
"Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan sejumlah saksi. Termasuk pacar korban juga kita periksa. Karena dia adalah orang terakhir bersama korban," ujar Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Wahyu Norman Hidayat, Selasa (18/4/2017).
Bagaimana dengan adanya luka di kepala korban? Norman menjelaskan bahwa luka tersebut bukan akibat penganiayaan.
Berdasarkan keterangan sementara dari tim dokter RSU dr Soetomo Surabaya yang mengotopsi jasad Yeyen, lanjut Norman, ditemukan air pada paru-paru korban. Sedangkan lukanya karena terbentur saat evakuasi.
Yeyen Siswanto (28), warga Desa Jatiduwur Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, ditemukan tewas mengapung di Sungai Brantas Desa Pagerluyung Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto, Senin (17/4) malam.
Saat ditemukan, terdapat luka di kepala dan dada pada tubuh perjaka tersebut.(red)