Sabtu, 28 Mei 2016

Panglima TNI : Kekayaan alam Indonesia jadi incaran negara Asing

Radar Publik
Kekayaan alam Indonesia itu menjadi incaran negara asing, demikian ditegaskan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beberapa waktu lalu pada saat memberikan pembekalan kepada 1.940 peserta Apel Mitra Informasi Garuda Sewasana, dengan tema “Memahami Ancaman, Menyadari Jati Diri Sebagai Modal Membangun Bangsa Pemenang”, bertempat di Gedung Braja Mustika, Bogor, Jawa Barat.

Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, kandungan kekayaan alam yang dimiliki oleh Indonesia sudah disadari oleh para Presiden Indonesia, diantaranya Presiden pertama Ir. Soekarno mengatakan bahwa kekayaan alam Indonesia suatu saat nanti akan membuat iri negara-negara di dunia. Demikian pula Presiden Jokowi pada saat dilantik di Senayan menyampaikan, kaya akan sumber daya alam justru dapat menjadi petaka buat kita.

“Itu semua, sekarang sudah menjadi kenyataan. Dengan demikian, maka kita harus waspada dengan kekayaan alam yang kita miliki karena menjadi bahan rebutan oleh negara-negara asing,” kata Panglima TNI.

Panglima TNI juga menyampaikan, seiring dengan lonjakan penduduk dunia yang berkembang begitu pesat dan jumlahnya sudah melebihi kapasitas ideal, maka logikanya pertambahan pendudukan itu juga memerlukan pasokan pangan, air dan energi untuk menompang hidupnya. Hal inilah yang akan memicu konflik antar Negara.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memprediksi bahwa energi akan habis pada tahun 2043, kondisi tersebut memicu perang untuk mengambil alih energi negara-negara yang berada di garis ekuator, salah satunya yang dilirik adalah Indonesia. “Kedepan, energi itu bisa digantikan dengan hayati dan kekayaan alam hayati ada di negara ekuator, terutama di Indonesia. Maka Indonesia akan menjadi lumbung pangan, air sekaligus juga lumbung pengganti energi hayati,” tambahnya.

Mengakhiri pembekalannya Panglima TNI menegaskan, bahwa kedepan kekayaan Indonesia benar-benar menjadi ajang rebutan negara luar/negara asing untuk menguasai dan memiliki dengan berbagai cara dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup warga negaranya. Oleh sebab itu “Perang kedepan adalah perang pangan, air dan energi di istilahkan perang ekonomi dan lokasinya di Indonesia, inilah ancaman bangsa Indonesia,” pungkasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain : Dankodiklat TNI AD, Pangdam III/Slw, para Asisten Mabes TNI dan Angkatan serta Kapuspen TNI.(Nyoto)

Menteri Sosial Perintahkan, Jatah Raskin Segera Disebar

Radar Publik
Minggu, 29-05-2016
JEMBER - Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawangsa, menegaskan bahwa stok beras raskin harus segera disebarkan ke masyarakat kecil menjelang bulan Ramadhan. Hal ini diutarakan Mensos saat kunjungannya ke Kabupaten Jember. Mensos sudah menyuruh semua bupati dan walikota agar segera menandatangani pendistribusian raskin secepatnya.

Menjelang bulan Ramadhan yang diperkirakan akan jatuh pada tanggal 7 Juni mendatang ini, berbagai kebutuhan pokok otomatis meningkat. Tentunya, hal ini membuat warga miskin semakin terpuruk. Bahkan komoditi beras merupakan hal yang sangat mahal bagi warga miskin. Meskipun warga miskin mendapat jatah bulanan beras raskin dari pemerintah, namun penditribusiannya  belum sesuai waktunya, terutama menjelang bulan Ramadhan.

Hal ini direspon oleh Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawangsa, yang tegas menginstruksikan kepada sejumlah bupati dan walikota agar segera mendistribusikan raskin bulan Juni pada bulan Mei. Hal ini disampaikan pada saat lawatannya ke Kabupaten Jember.

Dalam lawatannya kali ini, Menteri Sosial menghadiri isbat massal di masjid berarsitektur etnik Tionghoa, Masjid Laksamana Cheng Ho. Isbat nikah massal yang diadakan oleh warga Islam etnik Tionghoa bersama Pemerintah Kabupaten Jember dihadiri oleh 170 pasangan yang berbeda generasi.

Setelah melakukan isbat nikah massal, Menteri Sosial juga memberikan kado dan surat kependudukan secara simbolis kepada beberapa pasangan.

Menurut Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawangsa, selain mensahkan isbat nikah massal dirinya juga menegaskan masalah raskin kepada seluruh bupati dan walikota, agar segera menerbitkan Surat Perintah Alokasi (SPA), sehingga warga miskin tidak kekurangan beras saat menyambut bulan Ramadhan.

Terakhir, Menteri Sosial juga menyinggung masalah UU kebiri yang baru disahkan oleh Presiden RI. UU kebiri dinilai sebagai salah satu alternatif hukuman bagi predator anak yang sudah banyak memakan korban.(Nyoto)