Senin, 14 November 2016

Kapolri: Lima orang lagi sudah ditangkap terkait bom Samarinda

Radar Publik
Senin, 14 November 2016

Personel Brimob Polda Kaltim mengamankan lokasi ledakan bom di Gereja Oikumene Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur.

Kapolri Jenderal Polisi Drs M Tito Karnavian menegaskan, jaringan dari pelaku pelemparan bom molotov di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Loa Janan, Samarinda, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Minggu (13/11), sudah diketahui.

“Jaringannya sudah diketahui. Ada lima orang lagi sudah ditangkap dan sedang dilakukan pengembangan,” ungkap Kapolri usai memimpin upacara HUT Korps Brimob ke-71 di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Senin (14/11).

Menurut Kapolri, seperti diinformasikan melalui laman resmi Humas Polri, pelaku bom ini merupakan pelaku lama yang terlibat dalam kasus bom di Serpong dan bom buku beberapa waktu lalu, yang sekarang bergabung dengan Jamaah Anshorut Tauhid (JAT).

Atas kejadian itu, Kapolri meminta masyarakat untuk tenang. Karena target pelaku bom di Samarinda, menurut dia, hanya ingin menimbulkan kekacauan.

“Masyarakat diharapkan tenang. Ini pelaku lama yang hanya ingin menimbulkan kekacauan saja, sekarang kita sedang melakukan pengembangan,” pungkas Kapolri. (Nyoto)

Minggu, 13 November 2016

Rem Blong, Mobil Elf Terperosok ke Jurang Pacet, 16 Penumpang Selamat

Radar Publik
Minggu, 13 Nopember 2016
Jurang Pacet, 16 Penumpang Selamat

Mojokerto - Sebuah mobil Elf nopol W 7964 AC terpelosok ke jurang sedalam 15 meter di Desa Sendi, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Minggu (13/11/2016). Diduga mobil berpenumpang rombongan dari Gersik ini mengalami rem blong dan masuk jurang setelah menabrak dua mobil di depannya.

Mobil Elf warna merah yang dikemudikan Ainul melaju dari arah Kota Batu menuju Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto melalui jalur alternatif Mojokerto-Batu, yakni jalur Cangar-Sendi. Sampai di lokasi kejadian, tiba-tiba mobil mengalami rem blong dan menabrak dua mobil yang ada di depannya.

Yakni, Chevrolet nopol W 539 RI dan Honda Mobilio nopol L 1408 XC yang sedang berhenti karena di depannya terdapat mobil yang kampasnya terbakar. Setelah menabrak dua mobil yang parkir, mobil Elf sarat penumpang ini terpelosok masuk jurang Desa Sendi dengan posisi terbalik.

Dari keterangan sopir, rombongan asal Gersik tersebut dari Coban Talun, Kota Batu. Namun karena hujan, rombongan memutuskan untuk turun dan mandi di Wisata Air Panas, Cangar, Kota Batu. Setelah dari berendam di Wisata Air Panas Cangar, rombongan berjumlah 16 orang ini memutuskan pulang ke Gersik melalui Pacet.

Namun naas, sampai di Desa Sendi, mobil tersebut diduga mengalami rem blong dan menabrak dua mobik yang sedang parkir di depannya. Mobil sempat menabrak lima beton cor pembatas jalan sebelum masuk ke jurang dengan kedalaman 15 meter itu. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.

Kasi Pelayanan, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mojokerto, Didik Soedarsono mengatakan, dari 16 orang penumpang hanya mengalami luka ringan. "Hanya satu yang mengalami patah tulang di bagian tulang pinggul. Sedangkan korban lain dipastikan hanya luka ringan," ungkapnya.

Masih kata Didik, korban luka langsung dievakuasi ke Puskesmas Pacet untuk mendapatkan perawatan. Polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan kasus kecelakaan tersebut saat ini ditangani Unit Laka Lantas Polres Mojokerto. (Red)

Presiden Jokowi perintahkan Polri usut tuntas ledakan di Samarinda

Radar Publik
Minggu, 13 November 2016

Presiden Joko Widodo memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk mengusut insiden ledakan diduga bom di Samarinda, Kalimantan Timur.

"Tadi saya sudah mendapat laporan dari Kapolri, saya sudah perintahkan Kapolri untuk segera ditangani," kata Jokowi usai silaturahmi dengan peserta Rapat Pimpinan Nasional Partai Amanat Nasional di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (13/11).

Presiden Jokowi memerintahkan huhum ditegakkan secara tegas dan pelakunya diusut sampai tuntas.

Ledakan diduga bom terjadi di depan Gereja Oikumene di Samarinda, Minggu siang pukul 11.30 WITA yang mengakibatkan sedikitnya empat orang terluka.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Kombespol  Fajar Setiawan mengatakan ledakan itu berasal dari sebuah tas diduga berisi bom molotov yang dilempar pelaku yang kini sudah ditahan di Markas Kepolisian Resor Kota Samarinda.

Sementara itu mengenai gelar perkara kasus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Presiden Jokowi meminta wartawan menanyakan langsung kepada Kapolri.

"Silakan ditanyakan ke Kapolri, itu sudah wilayah proses hukum," kata Jokowi.

Ia mengaku telah meminta polisi menangani kasus ini dengan cepat, tegas dan transparan.

"Saya sampaikan cepat, tegas dan transparan, dengan catatan aturan hukumnya memang memungkinkan, silakan tanyakan ke Kapolri," kata Jokowi.  (Ant)

Ledakan terjadi di depan Gereja Oikumene di Samarinda

Radar Publik
Minggu, 13 November 2016

Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Fajar Setiawan membenarkan adanya kejadian ledakan bom di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Minggu (13/11).

"Benar tadi pukul 10.10 WITA telah terjadi ledakan bom, diduga bom molotov low explosive yang dilakukan oleh seorang laki-laki di tempat parkir Gereja Oukemene di Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur", kata Kombes Pol Fajar Setiawan kepada Elshinta.

Ia menuturkan, ledakan terjadi pada saat umat beribadah di gereja. Akibat kejadian ini jatuh korban empat anak kecil yang saat kejadian berada di lokasi parkir gereja. Selain itu, empat unit kendaraan motor rusak.

Sementara pria yang diduga sebagai pelaku saat ini telah diamankan dan dibawa ke Polresta Samarinda untuk dilakukan pemeriksaan.

Hingga saat ini pihaknya masih menunggu dari pihak Reserse terkait motif pelemparan bom molotov tersebut. (Red)

Presiden Jokowi buka Rapimnas I PPP

Radar Publik
Minggu, 13 November 2016

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Rapimnas I Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Tahun 2016 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Minggu (13/11) siang.

Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja batik lengan panjang tiba di lokasi acara sekitar pukul 13.00 WIB.

Setibanya di lokasi acara Presiden Jokowi disambut oleh Ketua Umum PPP HM Romahurmuziy. Tampak hadir dalam acara tersebut Sekjen PPP Arsul Sani, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Mendagri Tjahjo Kumolo.

Selepas membuka acara PPP di Pondok Gede Jakarta Timur, Presiden Jokowi juga dijadwalkan menghadiri silaturahim dengan peserta Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Bidakara Pancoran Jakarta Selatan, seperti dikutip Antara.

Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi menjelaskan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Rapat Pimpinan Nasional I berlangsung 13-14 November 2016.

"Munas Alim Ulama biasanya digelar minimal sekali dalam setiap kepengurusan," katanya.

Munas Alim Ulama akan dihadiri 1.500 peserta yang terdiri atas para pengurus PP, ulama, habaib, pimpinan pondok pesantren, ustaz dan ustazah, aktivis Islam dari seluruh Indonesia.

Baidowi yang juga merupakan Sekretaris Panitia Pelaksana acara tersebut menyatakan munas akan membicarakan berbagai persoalan bangsa serta solusinya.

"Ada tiga tema utama. Pertama, kenegaraan dan kepemimpinan nasional. Kedua, terkait keadilan sosial. Ketiga, keagamaan dan kemaslahatan masyarakat," katanya.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut para alim ulama juga akan membahas masukan-masukan untuk sejumlah Rancangan Undang-Undang. RUU yang akan diminta masukannya kepada alim ulama tersebut di antaranya RUU Larangan Minuman Beralkohol, RUU Pendidikan Keagamaan, RUU Anti LGBT dan RUU KUHP.

"Masukan dari para alim ulama akan diperjuangkan oleh Fraksi PPP dalam pembahasan RUU tersebut," katanya.

Wakil Ketua Pelaksana Bambang Hermanto mengatakan, akan hadir dalam Munas Alim Ulama tersebut Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimoen Zubair, Wakil Ketua Majelis Syariah KH Syukron Makmin, Wakil Ketua KH Muhammad Syamsul Arifin dan Sekretaris Majelis Syariah KH Lukman Hakim Hasibuan.

Munas juga akan dihadiri oleh Majelis Syariah DPW PPP seluruh Indonesia. "Ada 34 DPW seluruh Indonesia semuanya menyatakan hadir," katanya.

Selain itu, juga diundang para pembicara yang kompeten untuk berbicara di acara tersebut, di antaranya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Umum PB NU KH Said Aqil Siraj, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sosiolog Erna Chotim .

Sementara mengenai Rapimnas, menurut Baidowi, akan diikuti oleh seluruh DPW PPP.

Rapimnas akan membahas isu-isu nasional seperti memperkuat komitmen PPP sebagai parpol pendukung pemerintah. Selain itu juga akan ada pembahasan mengenai konsolidasi organisasi dalam mengahadapi pemilu 2019.

"Rapimnas juga akan membahas penguatan konsolidasi partai dalam menghadapi tahun politik 2019, apalagi pada 2019 untuk pertama kalinya akan digelar pemilu presiden dan legislatif secara bersamaan, memperkuat komitmen PPP" katanya.

Untuk itu, dalam rapimnas tersebut juga akan dibahas mengenai RUU pemilu. (Nyoto)

Sabtu, 12 November 2016

Presiden ingatkan agar kaum mayoritas lindungi minoritas

Radar Publik
Sabtu, 12 November 2016

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar kaum mayoritas di Indonesia melindungi kaum minoritas sebaliknya mereka yang minoritas menghormati mereka yang mayoritas.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam acara bertajuk Silaturahmi Nasional (Silatnas) Ulama Rakyat "Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa" yang dihadiri ribuan orang termasuk para ulama, habaib, dan kiai di Ecovention, Ancol, Jakarta, Sabtu (12/11).

"Saling menghargai, saling menghormati, sebab kalau tidak, tidak akan sambung," katanya, seperti dikutip Antara.

Upaya saling hormat dan menghargai itulah yang disebutkannya akan mendatangkan kedamaian di Tanah Air.

"Kita selalu ingin menikmati indahnya kedamaian, indahnya persaudaran di tengah keberagaman kita, karena ini anugerah Allah kepada kita," katanya.

Hal serupa sempat disampaikan Presiden sehari sebelumnya saat memberikan pengarahan kepada para prajurit marinir di Cilandak, Jakarta Selatan.

"Kemajemukan bisa menjadi kekuatan yang maha dasyat jika kita mampu menjaganya dengan baik dalam bingkai persatuan Indonesia, dalam bingkai NKRI. Banyak bangsa yang harus menghadapi takdir sejarah, terpecah-belah, tercerai-berai karena tidak mampu mengelola perbedaan dan menjaga kemajemukan," kata Presiden ketika itu.

Pada Sabtu (12/11), Presiden menghadiri acara yang digelar oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu sebagai salah satu upaya partai tersebut untuk menyejukkan umat dalam suasana perpolitikan yang dianggap semakin memanas dalam beberapa pekan terakhir.

Sejumlah menteri yang turut mendampingi Presiden dalam kesempatan itu di antaranya Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, dan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri.

Sementara Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan beberapa ulama juga tampak hadir dalam acara tersebut. (Nyoto)

Jumat, 04 November 2016

Demonstran bakar sampah untuk tarik perhatian media


Radar Publik

Jumat, 4 November 2016
Demonstran bakar sampah untuk tarik perhatian media

Massa unjuk rasa membakar sampah di sekitar Patung Kuda Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, jumat.

Jakarta Demonstran yang terkonsentrasi di depan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, kembali berorasi sambil membakar beberapa tumpukan sampah plastik.

Sampah-sampah plastik itu dikumpulkan peserta aksi di tengah jalan kemudian disulut api sehingga terbakar dan memunculkan asap di sekitar lokasi.

Seseorang pemimpin aksi yang berorasi dari atas mobil bak terbuka memerintahkan pengunjukrasa membakar sampah untuk menarik perhatian media-media internasional.

"Bakar sampahnya saja, biar diperhatikan media-media internasional. Jakarta saat ini sedang dilihat seluruh dunia," kata dia.

Setelah asap mengepul, dia melanjutkan berorasi dengan mengatakan mereka siap menginap jika diperlukan, namun sebagian demonstran kelelahan dan memilih duduk sambil membacakan ayat-ayat cuci Alquran yang juga dikiumandangkan dari pengeras suara.

Sejauh ini kondisi sekitar Patung Kuda semakin ramai dari pengunjuk rasa yang mundur dari depan Istana Negara. (Nyoto)