Senin, 22 Juni 2015

Pemalsuan Pupuk 350 Ton Di Gerebek

Radar Publik
Gresik - Produsen pupuk 'plat merah' PT Petrokimia Gresik mendesak Komisi Pengawas Pupuk dan Petisida (KP3) di daerah lebih serius lagi menyikapi soal pupuk palsu. Desakan ini terkait penggerebekan pupuk palsu yang dilakukan Bareskrim Mabes Polri, dan Ditreskrimsus Polda Jatim, di Desa Golokan, Kecamatan Sidayu, Gresik. 

Manajer Humas PT Petrokimia Gresik, Yusuf Wibisono mengatakan, pihaknya sebenarnya tidak dirugikan dengan maraknya pupuk organik palsu. Namun, sebaliknya malah petani yang dirugikan. Untuk itu, kinerja KP3 di masing-masing daerah harus ditingkatkan.

"Kalau soal dirugikan bagi kami tidak ada pengaruhnya. Malah sebaliknya petani yang paling dirugikan. Karena itu, KP3 harus lebih meningkatkan lagi kinerjanya dengan membuka akses informasi seluas-luasnya khususnya di daerah," ujarnya, Minggu (21/6/2015).

Lebih lanjut Yusuf Wibisono mengatakan, selain membuka akses informasi. Untuk meminimalisir adanya pupuk palsu, edukasi terhadap petani juga ditingkatkan agar tahu mana pupuk yang sesuai standar, atau sebaliknya sesuai standar tapi bahannya palsu.

"Di tempat kami Petrokimia Gresik, sebelum pupuk didistribusikan ke petani, terlebih dulu kami melakukan demplot dengan melibatkan tenaga penyuluh pertanian serta gapoktan. Maksud tujuan tersebut agar petani paham cara menggunakan pemupukan dengan benar," tuturnya.

Menurut Yusuf Wibisono, berdasarkan kejadian di lapangan, sebagian besar pupuk yang dipalsu merupakan pupuk organik. Sebaliknya, pupuk kimiawi sangat kecil dipalsu. Pasalnya, selain bahan-bahannya harus diimpor, kadar kandungannya harus melalui uji laboratorium.

"Bahan baku pupuk kimia adanya memang impor dan ini sulit dipalsu. Tapi, sebaliknya pupuk organik bahan bakunya mudah didapat, dan itu mudah ada pemalsuan," ungkapnya.

Seperti diketahui, tim Bareskrim Mabes Polri dan Ditreskrimsus Polda Jatim mengerebek pabrik yang memproduksi pupuk palsu di Desa Golokan, Kecamatan Sidayu, Gresik. Dalam penggerebekan itu, polisi mengamankan pemiliknya Arifin (43), warga setempat serta menyita 350 ton pupuk phosphat dolomit, zat pewarna 30 ton, dan pupuk siap kirim sebanyak 30 ton.(Red)

Minggu, 21 Juni 2015

Polres Malang Grebek 6 Orang Judi Kyu Kyu




Radar Publik, Ulasan Berita:
Reporter : Brama Yoga KiGerebek Tempat Judi, Enam Orang Ditangkap
Keenam pelaku itu masing-masing bernama Gatot Supriyadi (41), Suyitno (42), Hadi Setiawan (36), Heri Wahyudi (42), Tanil Yongki (42) dan Eko Sukamto (36). Seluruh pelaku bertempat tinggal di Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Lawang.
“Pelaku kita grebek saat menggelar judi kyu-kyu di sebuah rumah kos di daerah setempat. Barang bukti yang kita amankan berupa kartu domino dan uang tunai ratusan ribu rupiah,” ungkap Kepala Reskrim Polres Malang, AKP Wahyu Hidayat, Senin (22/6/2015) dini hari usai penggrebekan berlangsung.
Kata dia, keenam pelaku tidak bisa kabur saat penggrebekan. Dari lokasi judi, pihaknya menyita kartu domino dan uang Rp.340 ribu. “Saat ini pelaku kita tahan. Lokasi tersebut kerap dijadikan arena judi kyu-kyu,” tutur Mantan Kasatreskrim Pores Tuban itu.
Ia menambahkan, keenam pelaku dijerat dengan pasal 303 KUHP pidana jo pasal 2 ayat 1 UU nomer 7 tentang perjudian. Ancaman hukumannya, diatas tujuh tahun penjara. Sementara itu, salah seorang pelaku menjelaskan, jika dirinya iseng ikut judi kyu-kyu. “Cuma ikut-ikutan saja pak. Sambil nunggu waktu sahur,” paparnya.
Selama bulan Ramadan tahun ini, petugas akan merazia sejumlah lokasi yang dijadikan arena judi dan masuk operasi penyakit masyarakat (Pekat). Red.

Jumat, 19 Juni 2015

Terjadi Pembegalan Motor Di Mojokerto

Radar Publik
MOJOKERTO-Mu'anam (61) mengalami luka di bagian punggung.Warga Dusun Modopuro, Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto ini menjadi korban pembegalan di perempatan traffic light Desa Pekukuhan, Kecamatan Mojosari.Aksi pembegalan yang dialami korban tersebut terjadi pada Kamis (18/06/2015) sekitar pukul 03.00 WIB.

Saat itu, korban hendak berangkat kerja ke Surabaya dengan mengendarai motor nopol S 6762NA. Di lokasi kejadian, korban berhenti dengan maksud membetulkan kancing jaket.Diduga pelaku sudah membuntuti korban. Mengetahui korban berhenti, pelaku langsung menghampiri korban dan membacok punggung dari belakang. Korban sempat berteriak meminta tolong namun karena masih sepi, tak satupun warga yang melihat dan membantu korban.Usai membacok punggung korban, pelaku merampas motor nopol S 6762 NAmilik korban dan membawa kabur ke arahbarat.

Sementara korban yang mengalamiluka bacok di bagian punggung harus menjalani perawatan di UGD RSUD Prof Dr Soekandar, Mojosari.Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Budi Santoso mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan memintai keterangan sejumlah saksi."Kita juga sudah amankan barang bukti berupa foto copy STNK motor korban, akibat kejadian ini korban mengalami kerugian mencapai Rp5 juta," ungkapnya, Jum'at (19/06/2015).(red)

Selasa, 16 Juni 2015

Panglima TNI Jagokan Mayjen Purn Hendardji Soepandji Pimpin KPK

Radar Publik

Ulas
Reporter : -
Panglima TNI Jagokan Mayjen Purn Hendardji Soepandji Pimpin KPK

Jakarta--Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko merekomendasikan mantan Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Mayor Jenderal (Purn) Hendardji Soepandji sebagai calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kami rekomendasikan Mayjen TNI (Purn) Hendardji untuk kita kirim sebagai calon pimpinan KPK. Panglima TNI berikan rekomendasi," kata Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa.

Moeldoko menilai, Hendardji adalah sosok perwira tinggi TNI yang memiliki rekam jejak yang baik dan berintegritas. Latar belakangya sebagai Danpuspom TNI membuat jenderal TNI (purn) bintang dua tersebut memiliki pengetahuan hukum yang kuat.

Selain itu, lanjut Moeldoko, Hendardji juga pernah berhasil menjembatani penyelesaian kasus besar antara sipil dan militer semasa menjabat sebagai Danpuspom.

"Beliau pernah jadi Danpuspom, punya basic hukum. Pernah tangani kasus besar dalam konteks koneksitas antara TNI dan sipil. Sosok berintegritas baik, disiplin tinggi dan tanggung jawab tinggi," kata Moeldoko.

Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan KPK akan menjaring para calon pendaftar ke 10 kota di Tanah Air. "Mulai Selasa (16/6/2015), kegiatan penjaringan ke daerah akan dimulai," kata juru bicara Pansel Pimpinan KPK Betti Alisjahbana melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Senin (15/6/2015).

Ada tiga tujuan kegiatan penjaringan calon ke daerah tersebut. Pertama adalah menyosialisasikan proses seleksi Pimpinan KPK periode 2015-2019 ke publik dan kelompok-kelompok ahli maupun profesional terkait.

"Kedua mengidentifikasi tantangan dan agenda pemberantasan korupsi di daerah dan ketiga mengidentifikasi calon potensial pimpinan KPK yang tertarik untuk mengikuti proses seleksi," kata Betti.

Ada 10 daerah yang akan dikunjungi oleh Pansel yaitu Makassar (16 Juni) Padang, Yogyakarta dan Medan (17 Juni), Balikpapan, Semarang dan Pontianak (18 Juni), Bandung dan Malang (19 Juni) serta Depok (22 Juni).

Acara tersebut, menurut Betti, diselenggarakan bekerja sama dengan elemen Masyarakat Sipil Antikorupsi seperti Transparasi Internasional Indonesia (TII), Indonesia Corruption Watch (ICW), Yayasan Kemitraan dan lainnya.

Hingga pada Jumat (12/6/2015), sudah ada 72 orang yang mendaftar sebagai calon pimpinan KPK. "Sampai Jumat sore ada 72 orang yang telah mendaftar. Saya melihat pada Sabtu (13/6) dan Minggu (14/6) ada beberapa orang lagi yang mendaftar lewat e-mail, tetapi belum dikonsolidasikan," ungkap Betti.

Pendaftaran calon pimpinan KPK mulai dibuka pada 5 Juni hingga 24 Juni 2015. Peminat juga diwajibkan untuk membuat makalah tentang pencegahan dan pemberantasan korupsi yang berisi visi, misi dan gagasan inovatif maksimal 10 halaman dengan jenis huruf Arial, ukuran 11 dan 1,5 spasi.

Berkas pendaftaran dapat disampaikan langsung ke Sekretariat Panitia Seleksi calon Pimpinan KPK di Kementerian Sekretariat Negara atau email ke alamat panselkpk2014@setneg.go.id.

Seleksi juga terdiri atas beberapa tahap, pertama adalah seleksi administrasi yang akan diumumkan pada 27 Juni. Pansel menunggu tanggapan masyarakat terhadap nama-nama yang lolos tahap administrasi tersebut pada 27 Juni-26 Juli.

Peserta selanjutnya diminta untuk membuat makalah tentang diri dan kompetensi pada 4 Juli 2013, sedangkan pengumuman hasil penilaian makalah adalah pada 11 Juli.

Pansel selanjutnya melakukan "assessment" (penilaian) pada 27-28 Juli, kemudian pengumuman daftar pendek calon pimpinan KPK dilaksanakan pada 10 Agustus.

Tahap selanjutnya adalah tes kesehatan pada 18 Agustus , dilanjutkan wawancara pada 24-27 Agustus 2015 dan penyampaian laporan pansel KPK kepada Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus. Presiden kemudian memberikan delapan nama kepada DPR untuk uji kelayakan dan kepatutan.

Pimpinan KPK saat ini akan mengakhiri masa tugas 16 Desember, sedangkan sudah ada dua orang kandidat pimpinan KPK yang dipilih oleh pansel sebelumnya yaitu Busyro Muqqodas dan Roby Arya Brata. [air

Selasa, 09 Juni 2015

Calon Tunggal Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo

•  Teknologi   •  Berita Migas   •  Indeks

Radar Publik

Rabu, 10 Juni 2015
Reporter : -
Gatot Nurmantyo Calon Tunggal Panglima TNI

Jakarta - Pemerintah telah mengirimkan nama calon Panglima TNI ke DPR. Satu nama diajukan untuk jadi orang nomor satu di tubuh TNI.

Perwira tinggi yang dicalonkan tersebut adalah Jenderal Gatot Nurmantyo. Gatot saat ini masih menjabat sebagai Kepala Sataf Angkatan Darat.

"Sudah terima suratnya. Hanya ada satu nama, Pak Gatot Nurmantyo, KSAD," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/6/2015).

Surat itu diterima oleh DPR baru saja pada sore ini. Dalam surat tersebut, Jokowi tidak menjelaskan alasan pemilihan Gatot menjadi calon panglima TNI.

"Presiden tidak tulis alasan, hanya prosedur," ujar Fahri.

Bila mengikuti tradisi bergiliran pengisian jabatan panglima TNI, seharusnya kali ini calon Panglima berasal dari unsur Angkatan Udara. Jika Gatot disetujui oleh DPR sebagai Panglima TNI, maka dua periode berturut-turut tongkat komando Panglima TNI dipengang oleh unsur Angkatan Darat. (Red)