Sabtu, 15 Februari 2014

Puluhan Ribu Hewan Ternak Ditinggalkan Pengungsi

Radar Publik Minggu, 16 Februari 2014.
MALANG - Sekira 41 ribu hewan ternak berupa sapi perah ditinggalkan penduduk saat terjadi letusan Gunung Kelud pada Kamis lalu. Pemerintah Kabupaten Malang menjanjikan ketersedian pakan ternak agar pemiliknya yang saat ini mengungsi tak pulang ke rumah sebelum kondisi aman.

Bupati Malang Rendra Kresna saat berada di tempat pengungsian di Kecamatan Pujon, mengatakan, sebagian besar ternak berada di Kecamatan Ngantang. Hewan ternak tersebut tidak mungkin dievakuasi karena lokasi penampungan ternak tidak ada.
“Warga tidak perlu khawatir hewan ternaknya, ada tim gabungan dari TNI, kepolisian sampai Satpol PP dan relawan yang terus patroli ke pemukiman," ujar Rendra, Sabtu (15/2/2014).

Rendra juga menenangkan warga jika untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak pemerintah berkoordinasi dengan salah satu perusahaan susu swasta di Pasuruan dan hari ini akan mengirim mengirim 40 ton pakan ternak. “Pakan itu langsung dikirim ke posko pakan ternak di Ngantang," kata Rendra.

Sementara untuk wilayah pertanian, Rendra memerintahkan Dinas Pertanian dan Kantor Ketahanan Pangan untuk segera menginventarisir lahan pertanian. Termasuk jenis tanaman, usia tanaman dan tingkat kerusakan. "Data sementara ada 1.200 hektare sawah teknis, sedangkan ladang pertanian bisa lebih luas lagi," katanya.

Ia menyatakan akan mengganti kerusakan itu dengan sharing dana dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Namun, saat ini yang diprioritaskan adalah penanganan penduduk agar tidak kembali dulu ke rumah. “Jangan ada yang kembali ke rumah sampai kondisi benar-benar sudah aman," kata Rendra. (Nyoto)

Penculikan Dua Anggota Satuan Khusus Belanegara Mabes PKRI Di Jawa Timur

Radar Publik, Sabtu 15/02/2012.
MOJOKERTO - Tepatnya di wilayah pacet pukul 01:00 wib. Dua Anggota Satsus Investigasi Belanegara Mabes PKRI juga sebagai seorang wartawan Perintis Majalah Citra Nusantara dan Anggota Dewan Redaksi Radar Publik, diculik 5 orang yang tidak dikenal, 3 dari 5 orang mengaku sebagai anggota intel Korem 084 bj surabaya dengan dibantu 2 anggota intel kodim 0815 mojokerto atas nama (R) dan (z).

Penculik sempat membawa 2 anggota investigasi Mabes PKRI tersebut ke koramil pungging dan mengintrograsi serta memukuli di ruangan koramil, dengan alasan yang tidak jelas,

Serta merampas baju seragam resmi Satuan Khusus Mabes PKRI dan lain-lain, kata salah satu dari anggota tersebut kepada Persiden Radar Publik saat di komfirmasi, Sabtu 15/2/2014.

Kemudian dibawa ke korem 084 bj surabaya dan dihajar lalu di jemput sub denpom 4 surabaya dan tidak diapa-apakan kemudian diantarkan Pulang oleh anggota denpom.

Sedangkan penculik tidak bertanggung jawab atas kejadian tersebut dan di duga penculikan bermotif ada dendam.

Yang kami sayangkan kenapa 2 anggota intel kodim 0815 ini lengah dalam bertugas serta membantu oknum penculikan tersebut, jika seperti ini maka NKRI kedepan mau dibawa kemana kalau penegak hukum kurang tegas dalam segala tugas. (PEMRED)

Pengungsi Kelud Mulai Terserang Ispa

Radar Publik Sabtu, 15 Februari 2014.
BLITAR - Letusan Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur memuntahkan batu dan pasir hingga di berbagai daerah, termasuk Blitar. Akibatnya, sejumlah masyarakat pengungsian mulai menderita penyakit.

Berdasarkan data dari posko kesehatan di Kantor Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, sejak pagi tadi lebih dari 70 orang diserang batuk dan pilek.

"Ini disebakan oleh terpapar abu vulkanik yang dimuntakan oleh Gunung Kelud," kata Agus Totok, salah seorang petugas kesehatan, Jumat (14/2/2014).

Beberapa pengungsi bahkan telah mengenakan masker, namun tetap saja masih terserang Ispa lantaran volume debu yang berhamburan sangat tinggi.

Kendati demikian, masih ada saja warga yang tidak menggunakan masker. Bahkan tidak sedikit para orang tua yang membiarkan anaknya berkeliaran di luar lokasi pengungsian tanpa mengenakan masker. (Gus Nyoto)