Radar Publik
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali meminta keterangan Menteri Pertanian Suswono soal kasus penambahan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian.
Suswono yang juga politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini tiba di Gedung KPK tepat pukul 10.00 WIB dengan diiringi oleh beberapa pengawalnya.
"Barangkali KPK meminta tambahan keterangan makanya saya dipanggil," kata Suswono sebelum memasuki lobi KPK, Selasa (19/11/2013).
Dalam pemeriksaan kali ini, Suswono tidak membawa dokumen apa pun yang terkait dengan kasus tersebut. Namun dia enggan untuk membeberkan isi dokumen tersebut.
"Nanti ya setelah ini saja," tutup Suswono. (Nyoto)
▼
Senin, 18 November 2013
PSK Tewas di Kamar Kos, Polisi Periksa 6 Saksi
Radar Publik
SURABAYA - Polisi memeriksa enam orang saksi terkait tewasnya pekerja seks komersil (PSK) Dolly berinisial F di kamar kosnya, Jalan Dukuh Kupang Timur, Surabaya, Jawa Timur.
Kapolsek Sawahan Kompol Manang Soebekti mengatakan, saksi terdiri dari pemilik kos, serta tetangga korban di kawasan tersebut. "Sudah enam saksi yang diperiksa, termasuk pemilik kosnya," kata Kapolsek di Surabaya, Senin (18/11/2013).
Manang mengaku masih melakukan penyelidikan, sehingga belum diketahui motif kematian wanita itu. Saat olah TKP, polisi menemukan KTP yang diduga milik korban. Di kartu identitas itu, tertulis nama Yeni Eliefianti, kelahiran 1989, bertempat tinggal di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Namun, pihak kepolisian belum bisa memastikan kartu identitas tersebut milik korban. "Ada KTP yang didapat dari pemilik wisma. Tapi kami akan mendatangi keluarga yang tertera di KTP untuk kepastian kebenarannya," ujarnya.
Polisi saat ini menelusuri keberadaan Ambon, pacar F. Ambon merupakan Mucikari di tempat asalnya di Banyuwangi. Manang juga mengaku belum menerima hasil autopsi dari pihak rumah sakit.
Seperti diberitakan, F ini ditemukan membusuk di kamar kos. Sebelum meninggal F diduga dianiaya, lantaran saat ditemukan kondisinya telanjang dan wajahnya hancur penuh luka. Kamar kosnya juga terkunci dari luar. (Anggun)
SURABAYA - Polisi memeriksa enam orang saksi terkait tewasnya pekerja seks komersil (PSK) Dolly berinisial F di kamar kosnya, Jalan Dukuh Kupang Timur, Surabaya, Jawa Timur.
Kapolsek Sawahan Kompol Manang Soebekti mengatakan, saksi terdiri dari pemilik kos, serta tetangga korban di kawasan tersebut. "Sudah enam saksi yang diperiksa, termasuk pemilik kosnya," kata Kapolsek di Surabaya, Senin (18/11/2013).
Manang mengaku masih melakukan penyelidikan, sehingga belum diketahui motif kematian wanita itu. Saat olah TKP, polisi menemukan KTP yang diduga milik korban. Di kartu identitas itu, tertulis nama Yeni Eliefianti, kelahiran 1989, bertempat tinggal di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Namun, pihak kepolisian belum bisa memastikan kartu identitas tersebut milik korban. "Ada KTP yang didapat dari pemilik wisma. Tapi kami akan mendatangi keluarga yang tertera di KTP untuk kepastian kebenarannya," ujarnya.
Polisi saat ini menelusuri keberadaan Ambon, pacar F. Ambon merupakan Mucikari di tempat asalnya di Banyuwangi. Manang juga mengaku belum menerima hasil autopsi dari pihak rumah sakit.
Seperti diberitakan, F ini ditemukan membusuk di kamar kos. Sebelum meninggal F diduga dianiaya, lantaran saat ditemukan kondisinya telanjang dan wajahnya hancur penuh luka. Kamar kosnya juga terkunci dari luar. (Anggun)
Hujan Deras Kembali Robohkan Rumah Warga di Malang
Radar Publik
MALANG - Curah hujan yang tinggi disertai angin yang terjadi di Kota Malang, Jawa Timur, kembali merobohkan rumah warga. Kali ini, sebuah rumah milik Hadi Purnomo (67), warga Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, ambruk dini hari tadi.
Hadi menceritakan, hujan disertai angin terjadi di wilayahnya mulai petang. Sekira pukul 23.00 WIB ia mendengar suara retakan rumahnya. Setelah dicari, ternyata plafon dapur rumahnya sudah ambrol. Ia lalu membangunkan anak dan istrinya yang sudah tidur. "Kami kemudian keluar rumah," katanya, Senin (18/11/2013).
Sekira pukul 01.00 WIB atap rumahnya ambrol menimpa seluruh isi rumah. Untungnya, Hadi dan keluarganya sudah berada di luar sehingga selamat dari musibah ini.
Menurut Hadi, selain karena bangunan sudah tua karena dibangun tahun 1961, ambrolnya atap rumahnya juga disebabkan beberapa hari diterjang hujan deras disertai angin.
Ia mengaku sementara tinggal di rumah saudaranya karena belum bisa membenahi rumahnya. Ia hanya bekerja sebagai sales dan istrinya penjahit.
Sebelumnya, rumah milik Retno Jaya Prawira, di Jalan Musi No 12 RT 8 RW 1, Kelurahan Bunul, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, juga roboh, Minggu, 17 November sekira pukul 09.45 WIB. Rumah dua lantai itu roboh setelah tergerus derasnya aliran sungai yang berada di belakang rumah. (Rini)
MALANG - Curah hujan yang tinggi disertai angin yang terjadi di Kota Malang, Jawa Timur, kembali merobohkan rumah warga. Kali ini, sebuah rumah milik Hadi Purnomo (67), warga Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, ambruk dini hari tadi.
Hadi menceritakan, hujan disertai angin terjadi di wilayahnya mulai petang. Sekira pukul 23.00 WIB ia mendengar suara retakan rumahnya. Setelah dicari, ternyata plafon dapur rumahnya sudah ambrol. Ia lalu membangunkan anak dan istrinya yang sudah tidur. "Kami kemudian keluar rumah," katanya, Senin (18/11/2013).
Sekira pukul 01.00 WIB atap rumahnya ambrol menimpa seluruh isi rumah. Untungnya, Hadi dan keluarganya sudah berada di luar sehingga selamat dari musibah ini.
Menurut Hadi, selain karena bangunan sudah tua karena dibangun tahun 1961, ambrolnya atap rumahnya juga disebabkan beberapa hari diterjang hujan deras disertai angin.
Ia mengaku sementara tinggal di rumah saudaranya karena belum bisa membenahi rumahnya. Ia hanya bekerja sebagai sales dan istrinya penjahit.
Sebelumnya, rumah milik Retno Jaya Prawira, di Jalan Musi No 12 RT 8 RW 1, Kelurahan Bunul, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, juga roboh, Minggu, 17 November sekira pukul 09.45 WIB. Rumah dua lantai itu roboh setelah tergerus derasnya aliran sungai yang berada di belakang rumah. (Rini)