Radar Publik
Surabaya - Dua pemuda dalam kondisi mabuk tewas setelah motor yang ditungganginya menabrak tanggul Sungai Brantas di Kota Mojokerto, Senin (26/8/2013) dini hari. Kedua korban tewas mengenaskan dengan kepala terbelah.
Informasinya, sekitar pukul 00.10 WiB, korban saat itu berpesta miras di tepian Sungai Brantas. Usai itu, kedua pemuda ini menaiki motornya, Kawasaki Ninja RR bernopol S 4499 RW ke arah timur di Jalan Hayam Wuruk atau Jogging Track.
Dengan kecepatan tinggi, kedua pemuda ini tampak ugal-ugalan. Sampai di lokasi kejadian, saksi melihat motor korban bersenggolan dengan motor lain. Karena tak bisa menguasai motornya, korban pun menghantam tanggul Sungai Brantas.
Kepala kedua korban yang tak mengenakan helm ini, terbentur tanggul sungai yang terbuat dari beton. Kedua pemuda ini mengalami luka serius di bagian kepalanya yang terbelah. Seketika itu, keduanya tewas di lokasi bersimbah darah.
"Keduanya luka parah saat itu. Langsung tewas di lokasi. Waktu kita tolong bau minuman keras dari mulutnya," kata Nurul Hidayat (27), salah satu saksi mata kepada Wartawan di lokasi.
Polisi yang datang ke lokasi, segera membawa kedua korban ke kamar jenazah ke RSU Kota Mojokerto. Polisi masih mencari identitas kedua korban tersebut.
"Identitas masih kita cari. Dugaan akibat miras masih kita buktikan dulu," kata polisi di lokasi. (Red)
▼
Minggu, 25 Agustus 2013
Bupati Pasuruan Malu Akui Jumlah Warga Miskin ke Mensos
Radar Publik
Pasuruan - Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri memberi bantuan dana ke sejumlah panti asuhan di Kabupaten Pasuruan. Bupati Pasuruan M Irsyad Yusuf dalam sambutannya mengaku malu membeberkan fakta tingginya jumlah warga miskin di wilayah yang dipimpinnya.
"Pasuruan ini ada gunungnya, ada lautnya, orang miskinnya juga ada. Semoga Pak Menteri kerasan. Kabupaten Pasuruan merupakan kawasan segitiga emas perekonomian, tapi masih banyak angka kemiskinan. Saya malu sebenarnya membuka tapi karena pak menteri jadi saya sampaikan," kata Irsyad Yusuf dalam sambutannya di Panti Asuhan Al-Hikmah, Bangil, Minggu (25/8/2013).
Irsyad Yusuf lalu membeberkan survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2009. Dari jumlah penduduk 1.5 juta jiwa angka kemiskinan mencapai 133.686. "Saya sampaikan terima kasih kepada Pak Menteri atas bantuannya. Saya bersyukur sehingga beban kami berkurang," ujarnya.
Menurut Mensos, di Kabupaten Pasuruan masih memperlihatkan sejumlah masalah sosial yang butuh penanganan segera, utamanya penyandang masalah keterlataran dan kemiskinan. Pemberdayaan dan perlindungan sosial menjadi jalan strategis untuk peningkatan kesejahteraan mereka.
"Akan membuat unit pelayanan terpadu di kabupaten dan kota sehingga memudahkan warga rentan mendapatkan akses untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya," janjinya.
Dalam kesempatan itu Mensos menyerahkan bantuan kepada 10 panti asuhan di Kabupaten Pasuruan. Bantuan tersebut meliputi perlengkapan sekolah, alat tidur dan kebutuhan sehari-hari dengan total Rp 261.630.000.
Menurutnya, dana bantuan tersebut sebagai penguat bagi lembaga kesejahteraan sosial dan bagi warga penyandang masalah sosial. Selain memberikan bantuan, Mensos juga memberikan pembekalan bagi para pemangku kepentingan dan kelembagaan sosial termasuk dengan insan perguruan tinggi.
"Dana tersebut sebagai stimulan bagi pemda setemoat agar memberikan porsi anggaran bagi mengatasi masalah sosial," ujarnya.
Ia mengaku optimis dengan banyaknya potensi di Kabupaten Pasuruan serta kepemimpina yang baru penanganan permasalahan sosial akan bisa dipercepat.
"Kita tunggu apa yang akan dilakukan pemda, apa yang akan ditawarkan pada kita, kita akan memback up," pungkasnya. (Gondrong)
Pasuruan - Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri memberi bantuan dana ke sejumlah panti asuhan di Kabupaten Pasuruan. Bupati Pasuruan M Irsyad Yusuf dalam sambutannya mengaku malu membeberkan fakta tingginya jumlah warga miskin di wilayah yang dipimpinnya.
"Pasuruan ini ada gunungnya, ada lautnya, orang miskinnya juga ada. Semoga Pak Menteri kerasan. Kabupaten Pasuruan merupakan kawasan segitiga emas perekonomian, tapi masih banyak angka kemiskinan. Saya malu sebenarnya membuka tapi karena pak menteri jadi saya sampaikan," kata Irsyad Yusuf dalam sambutannya di Panti Asuhan Al-Hikmah, Bangil, Minggu (25/8/2013).
Irsyad Yusuf lalu membeberkan survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2009. Dari jumlah penduduk 1.5 juta jiwa angka kemiskinan mencapai 133.686. "Saya sampaikan terima kasih kepada Pak Menteri atas bantuannya. Saya bersyukur sehingga beban kami berkurang," ujarnya.
Menurut Mensos, di Kabupaten Pasuruan masih memperlihatkan sejumlah masalah sosial yang butuh penanganan segera, utamanya penyandang masalah keterlataran dan kemiskinan. Pemberdayaan dan perlindungan sosial menjadi jalan strategis untuk peningkatan kesejahteraan mereka.
"Akan membuat unit pelayanan terpadu di kabupaten dan kota sehingga memudahkan warga rentan mendapatkan akses untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya," janjinya.
Dalam kesempatan itu Mensos menyerahkan bantuan kepada 10 panti asuhan di Kabupaten Pasuruan. Bantuan tersebut meliputi perlengkapan sekolah, alat tidur dan kebutuhan sehari-hari dengan total Rp 261.630.000.
Menurutnya, dana bantuan tersebut sebagai penguat bagi lembaga kesejahteraan sosial dan bagi warga penyandang masalah sosial. Selain memberikan bantuan, Mensos juga memberikan pembekalan bagi para pemangku kepentingan dan kelembagaan sosial termasuk dengan insan perguruan tinggi.
"Dana tersebut sebagai stimulan bagi pemda setemoat agar memberikan porsi anggaran bagi mengatasi masalah sosial," ujarnya.
Ia mengaku optimis dengan banyaknya potensi di Kabupaten Pasuruan serta kepemimpina yang baru penanganan permasalahan sosial akan bisa dipercepat.
"Kita tunggu apa yang akan dilakukan pemda, apa yang akan ditawarkan pada kita, kita akan memback up," pungkasnya. (Gondrong)